GEREJA KATOLIK SANTO AGUSTINUS SURABAYA RANCANGAN GEREJA KATOLIK BERDASARKAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

POERNOMOSIDI, FRANSISKUS DENNIS LESMANA (2012) GEREJA KATOLIK SANTO AGUSTINUS SURABAYA RANCANGAN GEREJA KATOLIK BERDASARKAN ARSITEKTUR EKOLOGIS. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TA13115.pdf

Download (842kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TA13115.pdf

Download (74kB) | Preview
[img] Text (Bab II)
2TA13115.pdf
Restricted to Registered users only

Download (458kB)
[img] Text (Bab III)
3TA13115.pdf
Restricted to Registered users only

Download (589kB)
[img] Text (Bab IV)
4TA13115.pdf
Restricted to Registered users only

Download (385kB)
[img] Text (Bab V)
5TA13115.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
6TA13115.pdf

Download (601kB) | Preview

Abstract

Paroki Santa Maria Tak Bercela Surabaya merupakan salah satu paroki yang memiliki jumlah umat cukup banyak di Keuskupan Surabaya. Berawal dari satu Gereja Paroki pada tahun 1968, saat ini berkembang dengan bangunan Gereja yang semakin luas setelah mengalami renovasi dan memiliki satu Kapel Stasi yaitu Kapel Santo Agustinus. Perkembangan Umat Katolik yang cukup pesat menyebabkan kedua bangunan tersebut belum mampu menampung jumlah umat yang sangat banyak mencapai ± 13000 umat. Selain itu, keberadaan Kapel yang menyatu dengan gedung sekolah SMAK Santo Hendrikus menyebakan terbatasnya aktivitas Kapel. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah bangunan Gereja yang lebih memadai dan dapat menampung jumlah umat yang besar beserta berbagai aktivitasnya. Gereja Katolik Santo Agustinus Surabaya akan menjadi Gereja Stasi yang baru dari Paroki Santa Maria Tak Bercela Surabaya dan sekaligus dipersiapkan sebagai Gereja Paroki untuk beberapa tahun mendatang. Pembangunan sebuah Gereja hendaknya merupakan hasil studi, refleksi, dan perwujudan dari konteks masyarakat, liturgi, dan arsitektur. Landasan rancangan Gereja Katolik Santo Agustinus adalah Gereja Katolik dapat menjadi panutan umatnya untuk menanggapi masalah lingkungan hidup. Salah satu upaya Gereja Katolik untuk menjadi panutan di dalam menanggapi masalah lingkungan hidup adalah melalui rancangan bangunan Gereja Katolik yang mencerminkan suasana keterbukaan terhadap hubungan manusia, baik dengan Tuhan, sesama umat manusia, dan alam sekitarnya. Tanpa mengganggu konsentrasi umat yang terpusat ke altar, umat juga diajak untuk dapat merasakan dan menghargai alam sekitarnya yang juga merupakan ciptaan Tuhan. Rancangan bangunan Gereja Katolik yang menggunakan arsitektur ekologis atau ekoarsitektur sebagai dasarnya, dapat menjadi salah satu upaya untuk mendukung hal tersebut. Arsitektur ekologis dalam hal ini merupakan arsitektur yang hendak merusak lingkungan sesedikit mungkin. Pada akhirnya, diharapkan dengan hadirnya Gereja Katolik Santo Agustinus Surabaya hendaknya dapat menyampaikan bahwa Gereja tidak hanya mengajak umatnya untuk beribadah kepada Tuhan, tetapi juga ingin mengajak umatnya dan siapa saja yang ikut merasakan untuk ikut melestarikan alam sekitarnya melalui penerapan dasar-dasar arsitektur ekologis pada sebuah bangunan.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 01 May 2013 13:46
Last Modified: 01 May 2013 13:46
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1226

Actions (login required)

View Item View Item