PENGARUH KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN RESPON LABA

Nugroho, Lukas Tri (2011) PENGARUH KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN RESPON LABA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0EA15965.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1EA15965.pdf

Download (337kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2EA15965.pdf

Download (358kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3EA15965.pdf
Restricted to Registered users only

Download (415kB)
[img] Text (Bab IV)
4EA15965.pdf
Restricted to Registered users only

Download (827kB)
[img]
Preview
Text (Bab V)
5EA15965.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Keterlambatan laporan keuangan tahunan akan merubah keyakinan para investor yang dapat dilihat dari reaksi pasar modal. Salah satu reaksinya tercermin dari perbedaan nilai Koefisien Respon Laba setelah tanggal jatuh tempo penyampaian laporan keuangan auditan, yaitu 90 hari setelah tanggal tutup tahun buku. Disamping itu, keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat direaksi dari harga saham-saham emiten yang terlambat menyampaikan laporan keuangan (Fantry, 2008). Penelitian Dyer dan Mc Hugh (1975) menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh peningkatan laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami penurunan laba atau bahkan mengalami kerugian. Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan bahwa perusahaan yang mengalami penurunan laba dan bahkan kerugian yang meningkat meminta auditornya untuk menjadwalkan pengauditannya lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya penyerahan laporan keuangannya terlambat. Kedua penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan akan cenderung menunda penyampaian laporan keuangan apabila perusahaan yakin terdapat berita buruk dalam laporan keuangan tersebut, karena berpengaruh pada kualitas laba. Menurut pengumuman yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia ada 63 emiten dari 403 emiten tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan Auditan untuk periode yang berahir 31 Desember 2009. Angka tersebut berarti 15,6% dari total emiten yang terdaftar di BEI. Dari jumlah 63 emiten yang terlambat, 16 perusahaan sampai tanggal 5 Mei 2010 bahkan belum menyerahkan laporan keuangan auditan. Kenyataan bahwa angka keterlambatan tiap tahun masih tinggi di Bursa Efek Indonesia, menunjukan hal yang janggal mengingat sudah adanya aturan pemerintah yaitu Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan, apakah peraturan pemerintah melalui Bapepam tidak efektif dalam prakteknya, atau emiten di Bursa Efek memang tidak menganggap secara serius peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang pada ahirnya keharusan membayar denda bukanlah masalah yang berarti bagi emiten. Berdasarkan fenomena keterlambatan penyampaian laporan keuangan yang masih banyak terjadi di Bursa Efek Indonesia, maka penulis tertarik untuk menguji dampak ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan terhadap koefisien respon laba. Oleh karena itu maka penelitian ini berjudul : Pengaruh Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Terhadap Koefisien Respon Laba.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Keterlambatan penyampaian laporan keuangan, Koefisien Respon Laba, Laporan keuangan
Subjects: Akuntansi > Akuntansi Keuangan
Divisions: Fakultas Ekonomi > Akuntansi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 07 May 2013 11:32
Last Modified: 07 May 2013 11:32
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1287

Actions (login required)

View Item View Item