Janshen, Yudha Ryan (2017) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN GAHARU (Aquilaria malaccensis Lamk.) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus. S1 thesis, UAJY.
Text (HALAMAN JUDUL (IND/660.6/YUD/17))
BL013050.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BL013051.pdf Download (195kB) |
|
Text (BAB II)
BL013052.pdf Download (4MB) |
|
Text (BAB III)
BL013053.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB) |
|
Text (BAB IV)
BL013054.pdf Restricted to Registered users only Download (89MB) |
|
Text (BAB V)
BL013055.pdf Download (63MB) |
Abstract
Gaharu (Aquilaria malaccensis) merupakan tanaman yang terkenal resin aromatiknya. Dalam pengolahan tanaman gaharu, bagian yang banyak dimanfaatkan adalah gubal gaharu yang merupakan produk akhir yang dihasilkan oleh kayu gaharu yang mengandung resin yang dibentuk oleh adanya infeksi dari cendawan, sedangkan daun gaharu tidak dimanfaatkan. Pemanfaatan daun gaharu di Indonesia bisa dibilang tidak ada karena kurangnya informasi mengenaimanfaat daun gaharu. Daun gaharu mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin dan tanin. Senyawa metabolit memiliki efek farmakologis salah satunya sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan antibakteri ekstrak daun gaharu dengan variasi konsentrasi terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi selama 2 hari dan diremaserasi kembali selama 2 hari dengan pelarut metanol. Filtrat kemudian diuapkan dan didapatkan ekstrak kental dengan rendemen sebesar 21,016 %. Uji fitokimia yang dilakukan menunjukkan hasil positif terhadap alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin dan tanin. Aktivitas antibakteri dari ekstrak daun gaharu diujikan dengan metode sumuran dengan variasi konsentrasi 15, 30, dan 60 %. Semua variasi ekstrak daun gaharu mampu menghambat pertumbuhan dari kedua jenis bakteri uji. Ekstrak daun gaharu dengan konsentrasi 30 % menunjukkan aktivitas antibakteri yang paling baik dengan luas zona hambat sebesar 0,965 cm2 terhadap Pseudomonas aeruginosa dan 1,350 cm2 terhadap Staphylococcus aureus. Pengujian konsentrasi hambat minimum (KHM) dilakukan dengan variasi konsentrasi 1,625; 3,25; 7,5; 15; dan 30 %. Konsentrasi hambat minimum ekstrak daun gaharu terhadap Pseudomonas aeruginosa sebesar 15 % dan Staphylococcus aureus sebesar 3,25 %. Ekstrak metanol daun gaharu mengandung senyawa alkaloid kinin sulfat yang dianalisis dengan metode KLT pada panjang gelombang 366 nm dan 254 nm.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | daun gaharu, antibakteri, ekstrak metanol, alkaloid, P. aeruginosa, S. aureus |
Subjects: | Teknobiologi > Tekno Industri |
Divisions: | Fakultas Teknobiologi > Biologi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 21 Nov 2017 09:20 |
Last Modified: | 21 Nov 2017 09:20 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/12904 |
Actions (login required)
View Item |