PENINGKATAN KUALITAS SANDAL BATIK SLOP DENGAN METODE SEVEN STEPS MENGGUNAKAN OLD DAN NEW SEVEN TOOLS DI UTAMI COLLECTION

NABABAN, FERDINANDUS (2017) PENINGKATAN KUALITAS SANDAL BATIK SLOP DENGAN METODE SEVEN STEPS MENGGUNAKAN OLD DAN NEW SEVEN TOOLS DI UTAMI COLLECTION. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (FERDINANDUS NABABAN)
JUDUL, HAL PENGESAHAN, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL,DAFTAR GAMBAR, INTISARI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (FERDINANDUS NABABAN)
BAB 1, BAB 2, BAB 3, BAB 4, BAB 5, BAB 6, DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Seiring dengan ketatnya persaingan usaha khususnya dalam industri kecil menengah atau yang sering disebut UKM, kualitas produk merupakan faktor utama yang harus diutamakan. Kualitas produk dapat menjadi nilai tambah dari pesaing-pesaing yang ada karena kualitas menjadi dasar utama keputusan konsumen untuk memilih suatu produk yang sama. Peneliti melakukan pengamatan mengenai kualitas pada produk sandal batik slop di Utami Collection Yogyakarta. Hasil pengamatan yang diperoleh ternyata angka kecacatan masih tinggi terutama pada bagian insole dan upper. Jenis kecacatan yang ditemukan adalah kain insole tidak rata, kain upper tidak rata, kain insole tidak menempel, kain upper tidak menempel, motif pada insole tidak sama, motif pada upper tidak sama dan insole luntur. Kecacatan kain insole tidak rata memiliki angka paling tinggi dengan rata-rata kecacatan sebesar 9,36% per hari dan dapat mencapai angka terbesar 22,5% atau 18 unit dari total 80 unit per hari. Kecacatan kain insole tidak rata merupakan faktor utama yang harus diperhatikan karena berpegaruh pada kecacatan yang lainnya seperti kecacatan motif insole tidak sama dan kecacatan upper tidak sama. Hal ini disebabkan karena motif kedua sandal antara kanan dan kiri harus sama. Permasalahan tersebut dianalisis dengan metode seven steps menggunakan alat old dan new seven tools. Tahap awal menentukan tema permasalahan yaitu kecacatan kain insole tidak rata. Kemudian dilakukan analisis penyebab kecacatan tersebut. Terdapat beberapa faktor penyebab kecacatan kain insole tidak rata yaitu faktor manusia, metode, alat dan lingkungan. Kecacatan kain insole tidak rata disebabkan oleh 2 hal yaitu kain terlipat dan gumpalan lem. Langkah selanjutnya melakukan perencanaan solusi serta mengimplementasikannya. Perencanaan solusi berupa mengimplementasikan alat khusus untuk operasi kerja berupa kuas, rakel, dan Standard Operasional Procedure (SOP), Hasil usulan perbaikan yang diimplementasikan memberikan dampak penurunan rata-rata kecacatan sebelumnya 9,36% per hari menjadi 1,43% per hari. Angka kecacatan terbesar setelah perbaikan menjadi 3,75% atau 3 unit dari 80 unit per hari.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Pengendalian kualitas, Kecacatan kain insole tidak rata, Seven Steps, Old Seven Tools, New Seven Tools, SOP
Subjects: Teknik Industri > Sistem Manufacturing
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 02 Aug 2018 10:00
Last Modified: 02 Aug 2018 10:00
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/15340

Actions (login required)

View Item View Item