MEDIA DAN KASUS PENISTAAN AGAMA (Analisis Framing Pemberitaan Vonis Basuki Tjahaja Purnama Terkait Kasus Penistaan Agama di Surat Kabar Harian Kompas dan Surat Kabar Harian Republika)

SEPTIAN, RANDY (2018) MEDIA DAN KASUS PENISTAAN AGAMA (Analisis Framing Pemberitaan Vonis Basuki Tjahaja Purnama Terkait Kasus Penistaan Agama di Surat Kabar Harian Kompas dan Surat Kabar Harian Republika). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (RANDY SEPTIAN)
KOM04432.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB)

Abstract

Pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pulau Pramuka Kepulauan seribu pada tanggal 27 september 2016 memiliki dampak yang sangat besar terhadap situasi sosial masyarakat di Indonesia khususnya di DKI Jakarta. Pidato yang disampaikan oleh Ahok tersebut diduga menghina agama Islam sehingga mengakibatkan kemarahan bagi umat Islam di Indonesia. Peristiwa ini mengundang perhatian tidak hanya media dalam negeri melainkan turut melibatkan media asing. Berita yang disajikan kepada publik tidak sepenuhnya adalah realitas suatu peristiwa melainkan hasil konstruksi yang dibangun oleh media itu sendiri. Cara media mengkonstruksikan suatu realitas dalam pemberitaannya dimaknai melalui analisis framing. Salah satu kenyataan yang harus diterima ialah bahwa pers adalah perusahaan yang terdiri dari pemilik perusahaan, pemegang saham, dan dewan direksi yang merupakan wartawan senior yang semuanya memiliki kepentingan. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap isi serta konten pemberitaan sehingga pada praktiknya setiap media memiliki gaya pemberitaan yang berbeda sesuai dengan rutinitas media tersebut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa harian Kompas berfokus pada aturan hukum yang digunakan untuk menghukum Ahok. Kompas dalam frame teks beritanya, tidak secara tegas menyebutkan bahwa Ahok bersalah melakukan penodaan agama. Harian Republika sebagai koran komunitas Islam memiliki sikap yang tegas terhadap kasus penistaan agama. Republika secara tegas dan konsisten mengatakan bahwa Ahok bersalah melakukan penistaan agama. Sehingga frame yang dimunculkan oleh Republika secara keseluruhan menyudutkan pihak Ahok. Dalam memberitakan mengenai isu sensitif, baik Kompas maupun Republika tidak larut dalam perdebatan mengenai konflik yang terjadi dikalangan masyarakat akibat vonis Ahok. Kedua media tersebut hadir sebagai peredam konflik yang berupaya untuk mendudukan perkara penodaan agama sesuai dengan jalur hukum.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: framing, penistaan agama, Ahok, vonis dua tahun penjara, Kompas, Republika.
Subjects: Komunikasi > Jurnalisme
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 05 Sep 2018 13:10
Last Modified: 05 Sep 2018 13:10
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/15718

Actions (login required)

View Item View Item