ANALISIS KERUSAKAN AKIBAT MUATAN LEBIH ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN JALAN DAN UMUR JALAN (STUDI KASUS DI JEMBATAN TIMBANG UPPKB SIMPANG DUA PEMATANG SIANTAR, SUMATERA UTARA)

SIMANJUNTAK, HENGKI VERNANDO (2018) ANALISIS KERUSAKAN AKIBAT MUATAN LEBIH ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN JALAN DAN UMUR JALAN (STUDI KASUS DI JEMBATAN TIMBANG UPPKB SIMPANG DUA PEMATANG SIANTAR, SUMATERA UTARA). S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text
TS14568.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Dalam pengawasan dan pengamanan jalan jembatan timbang berperan penting dalam pengawasan kendaraan angkutan barang. Seperti yang tertera pada Undangundang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 169 ayat (1) dan (2), bahwa pengemudi dan/atau perusahaan angkutan umum barang wajib mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi kendaraan, dan kelas jalan. Untuk mengawasi pemenuhan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pengawasan muatan angkutan barang yaitu jembatan timbang. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung penurunan umur rencana perkerasan Jalan Lintas Tengah Sumatera sehingga dapat memberikan masukan pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Pematang Siantar sebagai rekomendasi untuk mengatasi kerusakan jalan yang diakibatkan pelanggaran beban muatan berlebih pada kendaraan angkutan barang. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara total lintasan beban rencana dengan total lintasan beban aktual (dengan dasar asumsi beban rencana sebagai beban kendaraan tidak melanggar dan beban aktual sebagai beban kendaraan melanggar). Data yang didapatkan antara lain: data primer yaitu hasil pengamatan jumlah pelanggaran kendaraan angkutan barang dan beban kendaraan yang masuk di Jembatan Timbang UPPKB Simpang Dua dan data sekunder. Hasil dari analisis adalah diketahui bahwa telah terjadi penyimpangan beban kendaraan ringan dengan Jumlah Berat yang Diijinkan (JBI) 2 ton menjadi 2,622 ton, kendaraan truk dengan JBI 8 ton menjadi 8,513 ton, kendaraan truk dengan JBI 13 ton menjadi 14,92 ton dan kendaraan truk dengan JBI 21 ton menjadi 23,62 ton. Karena adanya penyimpangan beban tersebut mengakibatkan pengurangan umur rencana jalan dari 5 tahun menjadi 4,829 tahun, sehingga perlu tindakan secara tegas dalam pembatasan jumlah berat kendaraan angkutan barang agar tidak melebihi Muatan Sumbu Terberat (MST) dan perencanaan transportasi darat yang tepat guna yaitu penurunan muatan dan sanksi tidak boleh lewat bagi kendaraan yang melanggar.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Sumbu Terberat (MST, perencanaan transportasi darat yang tepat guna
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 19 Feb 2019 03:58
Last Modified: 19 Feb 2019 03:58
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/16785

Actions (login required)

View Item View Item