Saijuna, David Cees Rijke (2019) KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DIURNAL DI HUTAN SEKUNDER DAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT. S1 thesis, UAJY.
|
Text (HALAMAN AWAL)
BL015650.pdf Download (716kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BL015651.pdf Download (554kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
BL015652.pdf Download (550kB) | Preview |
|
Text (BAB III)
BL015653.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
BL015654.pdf Restricted to Registered users only Download (894kB) |
||
|
Text (BBA V)
BL015655.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit menyebabkan terjadinya perubahan struktur habitat sehingga berpengaruh pada kehadiran burung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keanekaragaman, kemelimpahan dan perbedaan jenis burung antara perkebunan kelapa sawit dan hutan sekunder. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2018-Juli 2018, di perkebunan kelapa sawit umur 3 tahun, 7 tahun, dan hutan sekunder, di Kabupaten Mempawah. Burung yang dijumpai secara fisik dan suara dicatat jenis dan jumlah per individunya untuk melihat indeks keanekaragaman, dominansi, kemelimpahan relatif, dan similaritas di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekunder. Hasil pengamatan dijumpai 31 jenis burung dari 17 . Indeks keanekaragaman burung di perkebunan sawit umur 3 tahun sebesar 1,985, perkebunan sawit umur 7 tahun sebesar 2,064, dan hutan sekunder yang memiliki indeks keanekaragaman tertinggi yaitu sebesar 2,674. Pycnonotus goiavier memiliki nilai kemelimpahan tertinggi di perkebunan kelapa sawit 3 tahun 38,51%, di ikuti Prinia flaviventris sebesar 15,21%. Prinia flaviventris memiliki nilai kemelimpahan tertinggi di perkebunan kelapa sawit umur 7 tahun yaitu 30%, di ikuti Pycnonotus goiavier sebesar 24,21%. Pada hutan sekunder, Pycnonotus goiavier memiliki nilai kemelimpahan tertinggi yaitu 31,27%. Nilai Indeks similaritas menunjukkan perbedaan keanekaragaman jenis burung antara ketiga habitat, dimana perkebunan sawit umur 3 tahun dan hutan sekunder memiliki nilai IS=62%, perkebunan sawit umur 7 tahun dan hutan sekunder memiliki nilai IS=60% perkebunan kelapa sawit dengan hutan sekunder memiliki kesamaan jenis yang kecil dengan nilai IS=47%. Perkebunan kelapa sawit umur 3 dan 7 tahun memiliki nilai indeks similaritas yang paling besar yaitu IS=71% dan menunjukan nilai kesamaan jenis yang besar.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Teknobiologi > Tekno Lingkungan |
Divisions: | Fakultas Teknobiologi > Biologi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 10 Jun 2019 01:50 |
Last Modified: | 10 Jun 2019 01:50 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/18858 |
Actions (login required)
View Item |