PRASTOWO, GREGORIUS DENY (2010) FASILITAS REHABILITASI PASCASTROKE DI YOGYAKARTA DENGAN PENEKANAN PADA TERAPI MUSIK DAN ALAM, BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA12575.pdf Download (775kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA12575.pdf Download (388kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA12575.pdf Download (825kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA12575.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab IV)
4TA12575.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab V)
5TA12575.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TA12575.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Stroke adalah gangguan sensorik dan motorik pada otak karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Rehabilitasi pascastroke merupakan upaya untuk mengatasi dampak dari penyakit stroke, yaitu kecacatan, kehilangan memori pendek, kemampuan berbicara, melihat, bahkan tidak dapat menggerakkan anggota tubuh. Di Propinsi D.I. Yogyakarta sendiri upaya intensif rehabilitasi ini belum maksimal karena belum adanya fasilitas khusus rehabilitasi pascastroke. Masalah penderita stroke meliputi keterbatasan fisik, psikologis dan kurangnya interaksi sosial. Hal tersebut akan berpengaruh pada setting aktivitas pada fasilitas rehabilitasi pascastroke. Oleh sebab itu, dibutuhkan tata ruang fasilitas rehabilitasi pascastroke yang dapat membangkitkan interaksi dan motivasi pasien. Dari hasil survey data, wawancara pada berbagai pihak, pengamatan pola perilaku penderita stroke, dan studi literatur, diketahui bahwa faktor alam dan musik dapat memberikan pengaruh positif dalam kesembuhan, dengan suasana dan aktivitas fisik yang dilakukan dalam setting yang disebut healing garden therapy. Sehingga pendekatann yang dipakai untuk memecahkan masalah di atas adalah memanfaatkan alam dan musik sebagai media terapi untuk memberikan stimulasi maksimum pada pasien. Stimulasi dari alam dan musik menjadi penting karena berdampak pada kelancaran informasi yang di bawa ke otak, stimulasi yang terus menerus dapat membangkitkan interaksi pasien dalam artian mempercepat kesembuhan. Desain fisik arsitektural menggunakan pendekatan arsitektur ekologis, yaitu pendekatan arsitektur yang mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan alam sekitar. Kehadiran bangunan lebih ramah terhadap kelangsungan ekosistem lingkungan dengan menggunakan material yang ramah lingkungan, desain yang memperhatikan iklim sehingga pencahayaan dan penghawaaan alami dapat secara maksimum dimanfaatkan,juga desain yang terintegrasi dengan alam. Penerapan arsitektur ekologis dalam bangunan dapat berdampak positif bagi kesembuhan pasien karena memberikan pengaruh alami termasuk musik alami dari suara-suara alam secara maksimal sebagai bagian dari stimulasi dan motivasi pasien.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 29 May 2013 13:54 |
Last Modified: | 29 May 2013 13:54 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1945 |
Actions (login required)
View Item |