ANALISIS PENGARUH WILAYAH GEMPA DI INDONESIA TERHADAP BANGUNAN BAJA

BASTARA, ERWIN BETA (2011) ANALISIS PENGARUH WILAYAH GEMPA DI INDONESIA TERHADAP BANGUNAN BAJA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TS09148.pdf

Download (578kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TS09148.pdf

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TS09148.pdf

Download (87kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TS09148.pdf
Restricted to Registered users only

Download (299kB)
[img] Text (Bab IV)
4TS09148.pdf
Restricted to Registered users only

Download (150kB)
[img] Text (Bab V)
5TS09148.pdf
Restricted to Registered users only

Download (151kB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
6TS09148.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ANALISIS PENGARUH WILAYAH GEMPA DI INDONESIA TERHADAP BANGUNAN BAJA, Erwin Beta Bastara, NPM. : 98 02 09148, tahun 2011, Bidang Keahlian Struktur, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Indonesia merupakan negara yang menjadi tempat pertemuan 3 lempeng benua. Kondisi ini menyebabkan rawan akan terjadinya bencana alam yaitu gempa bumi. Intensitas gempa yang terjadi juga berbeda di setiap daerah di Indonesia. Hal tersebut membuat para ahli membagi wilayah di Indonesia dalam 6 wilayah gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002, di mana wilayah gempa 1 adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah sedangkan wilayah gempa 6 dengan kegempaan paling tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut maksud dan tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisa pengaruh pembagian wilayah gempa di Indonesia terhadap spesifikasi bangunan yang ada di setiap daerah yang berbeda wilayah gempanya. Sehingga diharapkan akan dapat diketahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada dimensi balok dan kolom dengan perbedan wilayah gempa. Model bangunan yang dianalisis seragam untuk wilayah gempa 3, wilayah gempa 4, wilayah gempa 5, dan wilayah gempa 6. Mutu Baja yang digunakan Fy : 240 Mpa ; Fu : 360 Mpa ; Es : 2.105. Wilayah gempa yang digunakan mulai wilayah gempa 3 hingga wilayah gempa 6 mengacu pada SNI 03-1726-2002. Analisis dilakukan dengan menggunakan program ETABS v 9.0.7. Berdasarkan analsis yang telah dilakukan, terjadi peningkatan dimensi balok induk sebesar 12,5 % sampai 14,28% jika dibandingkan dengan dimensi pada wilayah gempa yang lebih kecil intensitas gempanya. Di mana pada wilayah gempa 3 digunakan WF700x300, untuk wilayah gempa 4 WF800x300, untuk wilayah gempa 5 WF800x300, dan untuk wilayah gempa 6 WF900x300. Untuk balok anak menggunakan WF300x150 untuk semua wilayah gempa. Sedangkan untuk kolom dengan menggunakan dimensi H800 dapat digunakan untuk bangunan yang terletak pada wilayah gempa 3 hingga wilayah gempa 6. Dengan kata lain tidak terjadi perubahan dimensi kolom pada tiap wilayah gempa yang dianalisis. Hal ini disebabkan karena dimensi kolom yang digunakan dalam analisis sudah cukup aman untuk digunakan pada bangunan yang terletak di wilayah gempa 3 hingga wilayah gempa 6.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: gempa, wilayah gempa, struktur baja, dimensi balok-kolom
Subjects: Sipil > Geo Teknik
Sipil > Geo Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 30 May 2013 09:53
Last Modified: 30 May 2013 09:53
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1956

Actions (login required)

View Item View Item