PERANCANGAN JEMBATAN KLAWANI CS 160 KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT

S U H A R, . (2010) PERANCANGAN JEMBATAN KLAWANI CS 160 KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TS12134.pdf

Download (502kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TS12134.pdf

Download (659kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TS12134.pdf

Download (78kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TS12134.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
4TS12134.pdf
Restricted to Registered users only

Download (56kB)
[img] Text (Bab IV)
5TS12134.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (Bab V)
6TS12134.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perencanaan prasarana transportasi, terutama jembatan memerlukan suatu analisis struktur terhadap gaya – gaya yang bekerja pada jembatan. Perancangan jembatan ini menggunakan faktor beban dalam keadaan batas Utimate Design dengan acuan Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJR, 1987). Panjang total bentang jembatan yang dirancang adalah 25 m, dengan lebar lalu lintas 7 m, lebar trotoar 2 x 1 m, tinggi jembatan 8 m. Jarak antara gelagar memanjang 1,5 m dan jarak antar gelagar melintang 5 m. Mutu beton yang digunakan untuk kerb, dan lantai jembatan , Mutu baja fy = 400 MPa ( BJTD ) untuk Ø > 12 mm sedangkan untuk Ø ≤12 mm menggunakan BJTP. Jembatan yang dirancang adalah jembatan baja Warren Truss. Analisis kekuatan struktur berdasarkan beban-beban yang bereaksi pada struktur jembatan yaitu aksi tetap ( berat sendiri, berat tambahan, beban), aksi transiens ( beban lajur ”D”, gaya rem, beban kejut ), dan aksi lingkungan ( beban angin dan beban gempa ).Hasil rancangan Jembatan Klawani dengan struktur baja dengan bentang 25 m menggunakan profil WF 300 × 250 × 10 × 10 ( gelagar memanjang bagian tengah dan gelagar memanjang bagian tepi), WF 600 × 300 × 20 × 12 (gelagar melintang), dan l 130 x130 x12( ikatan angin). Alat penyambung geser untuk lantai komposit digunakan stud geser 3 inci dengan diameter kepala 3/4 inci. Lantai jembatan dirancang dengan ketebalan 250 mm, tulngan utama Ø16 – 200 dan tulangan pembagi Ø12 – 200 , sedangkan pekerasan aspal dirancang dengan ketebalan 50 mm. Sambungan yang digunakan untuk merancang jembatan baja yaitu baut dengan diameter 19 mm.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: gelagar, baja, stud
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 31 May 2013 13:41
Last Modified: 03 Jun 2013 10:24
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2001

Actions (login required)

View Item View Item