PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT

PUTRO, RM DIMAS RADITYA HANGGARSO (2011) PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TS12775.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TS12775.pdf

Download (136kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TS12775.pdf

Download (146kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TS12775.pdf
Restricted to Registered users only

Download (159kB)
[img] Text (Bab IV)
4TS12775.pdf
Restricted to Registered users only

Download (992kB)
[img] Text (Bab V)
5TS12775.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
6TS12775.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT, RM Dimas Raditya H.P, No. Mhs: 07 02 12775 tahun 2011, PKS Teknik Sipil Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Transportasi saat ini menjadi kebutuhan yang sangat tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Seluruh masyarakat seiring dengan berkembangnya jaman dituntut untuk menggunakan sarana transportasi yang cepat dan efisien. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pelabuhan di tepi laut yang merupakan salah satu tepat yang digunakan sebagai lalu lintas perdagangan dalam dan luar negri. Jalan sebagai prasarana transportasi darat tentunya mutlak diperlukan untuk memperlancar akses distribusi barang. Namun seperti di tulis pada harian umum Pelita (http://www.pelita.or.id/baca.php?id=66792) di wilayah Jakarta Utara sering sekali terkena banjir yang diakibatkan oleh air laut atau lebih dikenal di masyarakat sebagai banjir rob karena sebagian besar wilayah ini letaknya berada di bawah permukaan laut. Minyak pelumas bekas (MPB) merupakan limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti industri, pertambangan dan usaha bengkel kendaraan bermotor. Pelumas bekas termasuk dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun yang mudah terbakar yang apabila pembuangannya tidak diperhatikan akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Menurut Ditjen Migas konsumsi minyak pelumas bekas di Indonesia mencapai 650 juta per tahun. Kehadiran minyak pelumas bekas sebagai bahan pengganti aspal diharapkan dapat mengisi ruang-ruang antar agregat serta lebih ekonomis dan ramah lingkungan, karena sifatnya yang berasal dari limbah diharapkan dengan penggunaan minyak pelumas bekas sebagai pengganti aspal dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Pada penelitian ini akan ditinjau pengaruh penggunaan minyak pelumas bekas (MPB) pada beton aspal yang terendam air laut terhadap karakteristik Marshall seperti density, void filled with asphalt (VFWA), void in the mix (VITM) , stabilitas, flow, dan marshall quotient (QM). Penelitian ini menggunakan metode Marshall yang digunakan pada beberapa variasi perbandingan benda uji yang masing-masing dibuat duplo. Variasi kadar MPB adalah 0%; 5%; 7,5%, dan 10% dengan variasi lama perendaman 6 sampai 72 jam. Dari hasil penelitian ini, MPB tidak dapat digunakan sebagai pengganti aspal pada beton aspal, namun apabila MPB akan digunakan sebagai pengganti aspal campuran beton aspal yang memiliki umur ketahanan terhadap air laut paling lama yaitu 72 jam perendaman dalam air laut adalah pada kadar aspal 4,75% dengan penggunaan minyak pelumas bekas sebagai pengganti aspal 5% dari aspal.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Laston, Banjir rob, Karakteristik Marshall, Kadar MPB, Kadar Aspal
Subjects: Sipil > Hidro
Sipil > Hidro
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 03 Jun 2013 12:42
Last Modified: 03 Jun 2013 12:42
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2035

Actions (login required)

View Item View Item