PERBAIKAN POSTUR KERJA PENJAHIT DI KONVEKSI CHESTER UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL

MODJANGGO, MARLIN (2019) PERBAIKAN POSTUR KERJA PENJAHIT DI KONVEKSI CHESTER UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Judul dan Abstrak)
TI 008195.pdf

Download (658kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
TI 108195.pdf

Download (244kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
TI 208195.pdf

Download (781kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab III)
TI 308195.pdf

Download (890kB) | Preview
[img] Text (Bab IV)
TI 408195.pdf
Restricted to Registered users only

Download (852kB)
[img] Text (Bab V)
TI 508195.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
TI 608195.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Konveksi Chester adalah salah satu IKM (Industri Kecil Menengah) yang memproduksi berbagai macam pakaian sesuai dengan permintaan customer pada saat melakukan pemesanan. Produk yang dihasilkan oleh konveksi Chester adalah kaos oblong, jersey, kaos olahraga, kaos raglan, polo shirt, jaket, kemeja dan korsa. Ketika melakukan observasi di konveksi Chester, ketiga penjahit mengeluhkan adanya rasa nyeri pada beberapa bagian tubuh ketika melakukan aktivitas menjahit. Keluhan rasa sakit pada umumnya dirasakan oleh ketiga penjahit pada bagian tubuh leher, bahu, lengan, pinggang, pergelangan tangan,paha dan pergelangan kaki. Keluhan musculoskeletal yang dialami oleh pekerja disebabkan karena pekerjaan menjahit yang dilakukan terus-menerus selama 8 jam dengan kapasitas yang cukup besar. Selain itu, disebabkan juga karena postur tubuh yang kurang baik atau tidak ergonomis dan posisi meja serta kursi yang kurang tepat pada saat melakukan aktivitas kerja. Keluhan musculoskeletal dibuktikan dengan wawancara serta Nordic Questionnaire. Hasil dari kuisioner Nordic menunjukkan bahwa penjahit 1 mengalami keluhan pada 14 bagian tubuh, penjahit 2 pada 17 bagian tubuh dan penjahit 3 pada 18 bagian tubuh.Penelitian dilakukan dengan menilai postur kerja penjahit menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Hasil dari analisis REBA (Rapid Entire Body Assessment) diperoleh risiko cedera tinggi (skor=9) untuk penjahit 1 dan penjahit 2 serta risiko cedera tinggi (skor=8) untuk penjahit 3. Level risiko yang didapatkan dari hasil REBA (Rapid Entire Body Assessment) menunjukkan harus segera dilakukan perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan, terjadi penurunan keluhan musculoskeletal yang dirasakan oleh penjahit 1 dari 14 bagian tubuh menjadi 6, penjahit 2 dari 17 menjadi 8 dan penjahit 3 dari 18 menjadi 9. Selain itu, terjadi juga penurunan skor REBA (Rapid Entire Body Assessment). SkorREBA (Rapid Entire Body Assessment) penjahit 1 dan 2 dari 9 menjadi 6 dan penjahit 3 dari 8 menjadi 6.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Keluhan Musculoskeletal, Nordic Questionnaire, REBA (Rapid Entire Body Assessment)
Subjects: Teknik Industri > Sistem Manufacturing
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 17 Sep 2020 01:45
Last Modified: 17 Sep 2020 01:45
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/22055

Actions (login required)

View Item View Item