ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PROYEK PEMBANGUNAN STASIUN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) KPRI AMAL BHAKTI KANKEMENAG DI DESA KEDAWUNG, KEC. SUSUKAN, KAB. BANJARNEGARA

Tonapa, Helen (2020) ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PROYEK PEMBANGUNAN STASIUN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) KPRI AMAL BHAKTI KANKEMENAG DI DESA KEDAWUNG, KEC. SUSUKAN, KAB. BANJARNEGARA. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Helen Tonapa)
1602163501.pdf

Download (34MB) | Preview
[img] Text
1602163504.pdf
Restricted to Registered users only

Download (264kB)
[img] Text
1602163505.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merupakan tempat dimana kendaraan bermotor dapat mengisi bahan bakarnya. Oleh karena itu SPBU memiliki peranan yang cukup penting dalam penyaluran bahan bakar ke masyarakat pada suatu wilayah yang menyebabkan SPBU tidak pernah sepi pengunjung karena BBM merupakan kebutuhan utama kendaraan bermotor untuk dapat digunakan. Pembangunan SPBU menjadikan sumber bangkitan lalu lintas baru yang dapat diakses publik dan akan memberikan tambahan volume lalu lintas. Maka dari itu diperlukannya analisis dampak lalu lintas, sehingga dengan dibangunnya SPBU tidak memberikan dampak negatif terhadap lalu lintas. Data yang digunakan adalah data primer berdasarkan hasil survei yang berupa jumlah kendaraan, waktu tempuh kendaraan dan kondisi geometri jalan, data sekunder berupa site plan SPBU dan peta lokasi SPBU, dari hasil data yang didapat kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan pedoman MKJI 1997, untuk mendapatkan volume lalu lintas, bangkitan/tarikan perjalanan, kinerja ruas jalan dan simpang jalan. Dari analisis yang sudah dilakukan didapatkan derajat kejenuhan pada tahun ke 10 setelah pembangunan SPBU sebesar 1,03 dengan lebar jalan kondisi eksisting selebar 5,65 meter dan belum memenuhi syarat <0,75, maka dilakukan pelebaran jalan selebar 7 meter. Pada tahun ke 10 dengan alternatif pelebaran 7 meter, didapatkan derajat kejenuhan sebesar 0,86 dan belum memenuhi syarat <0,75 maka dilakukan pelebaran selebar 9 meter. Pada tahun ke 10 dengan alternatif pelebaran 9 meter didapatkan derajat kejenuhan sebesar 0,75 dan masih belum memenuhi syarat <0,75 maka dilakukan pelebaran selebar 11 meter. Pada Tahun ke 10 dengan alternatif pelebaran 11 meter didapatkan derajat kejenuhan sebesar 0,68 dan sudah memenuhi syarat berdasarkan Pedoman Andalalin PU 2014 dengan nilai derajat kejenuhan <0,75.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: andalalin, derajat kejenuhan, bangkitan, SPBU
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 03 Feb 2021 12:04
Last Modified: 03 Feb 2021 12:04
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/23144

Actions (login required)

View Item View Item