DESAIN STRUKTUR PENGENDALIAN EROSI PADA MEANDER SUNGAI WINONGO DENGAN BRONJONG DAN BUIS BETON

WIJAYA, DIEVA KRISNA (2020) DESAIN STRUKTUR PENGENDALIAN EROSI PADA MEANDER SUNGAI WINONGO DENGAN BRONJONG DAN BUIS BETON. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DIEVA KRISNA WIJAYA)
15 02 16005_0.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
15 02 16005_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
15 02 16005_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
15 02 16005_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
15 02 16005_4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
15 02 16005_5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
15 02 16005_6.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Gerusan atau erosi yang terjadi di Sungai Winongo menimbulkan kecemasan bagi masyarakat bantaran Sungai Winongo khususnya pada wilayah Jogolan Kidul, Tirtonirmolo, Kasihan, Kabupaten Bantul. Dampak dari gerusan apa bila dibiarkan lambat laun akan mengakibatkan longsor dan menimbulkan kerugian cukup besar. Peneliti dimaksudkan untuk mengetahui apakah pada belokan sungai terjadi penambahan kecepatan atau tidak dan perancangan dinding penahan tanah menggunakan bronjong kawat dan buis beton. Dari analisis teknis yang dilakukan dengan debit banjir untuk kala ulang 25 tahun sebesar 57,82 m3/dtk. Pada tikungan sungai terjadi peningkatan kecepatan sebesar 0,0488 m3/dtk dibandingkan pada aliran lurus serta didapatkan angka aman untuk beronjong kawat sebesar 1,7153 untuk tahanan geser, tahanan guling 5,4695 dan tahanan terhadap kelongsoran 2,086 pada beronjong kawat. Pada penggunaan buis beton didapatkan angka aman sebesar 1,6786 untuk tahanan geser, tahanan guling 6,5352, dan tahanan longsor 1,5121 pada buis beton. Sehingga penulis mengusulkan menggunakan buis beton sebagai perkuatan untuk lokasi penelitian yang berada di Jogolan Kidul, Tirtonirmolo, Kasihan, Kabupaten Bantul. Buis betol diusulkan karena radius yang perlu diberi perkuatan cukup panjang karena buis beton lebih murah dengan selisih harga Rp2.606.721,00 per meternya dibandingkan dengan beronjong kawat dengan total biaya Rp25.802.000,00 per meternya. Hal ini pun disebabkan karena pada sungai lokasi penelitian tidak terdapat batu yang bisa digunakan untuk mengisi bronjong kawat. Selain itu bronjong kawat rawan untuk lepas pada bagian kawat pengikatnya sedangkan untuk buis beton tidak mudah terkorosi dan untuk pengecekan mutu pun lebih mudah dibandingkan beronjong kawat.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: meander, bronjong kawat, buis beton, erosi, winongo
Subjects: Sipil > Hidro
Sipil > Hidro
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 19 Oct 2021 13:18
Last Modified: 19 Oct 2021 13:18
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/24962

Actions (login required)

View Item View Item