WACANA KONGLOMERASI MEDIA NASIONAL DALAM UNDANG-UNDANG POKOK PERS (Analisis Wacana Mengenai Konglomerasi Media di Indonesia Menurut Bab IV Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers)

Indrakrista, Niti Bayu (2012) WACANA KONGLOMERASI MEDIA NASIONAL DALAM UNDANG-UNDANG POKOK PERS (Analisis Wacana Mengenai Konglomerasi Media di Indonesia Menurut Bab IV Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers). S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0KOM03583.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1KOM03583.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (Bab II)
2KOM03583.pdf
Restricted to Registered users only

Download (360kB)
[img] Text (Bab III)
3KOM03583.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img]
Preview
Text (Bab IV)
4KOM03583.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pengamatan terhadap fenomena dalam dunia pers nasional mutakhir menunjukkan adanya beberapa kecenderungan yang kontradiktif terhadap fungsi dan asas kebebasan pers yang dianut selepas Orde baru. Di antaranya adalah konglomerasi media, yang menundukkan pers terhadap tekanan pasar. Adapun pran pemerintah dalam kontestasi tersebut terjadi melalui regulasi, yang dalam hal ini yaitu UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers atau yang biasa juga disebut UU Pokok Pers tahun 1999. UU Pokok Pers tahun 1999 merupakan pengaturan terhadap dunia pers nasional pada tingkat UU yang pertama kali dihasilkan DPR pada masa reformasi, yaitu pada 23 September 1999. Dengan aroma kebebasan yang pekat, UU ini dinilai banyak pihak sebagai regulasi yang ideal untuk menghasilkan pers yang bebas. Sayangnya, kembali dengan melihat realita industri pers nasional saat ini, dapat tercium adanya celah dalam UU tersebut yang gagal melindungi pers nasional dari tekanan pasar. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis (critical discourse analysis / CDA) untuk mengungkap wacana konglomerasi media dalam UU Pokok Pers tahun 1999. Metode dan paradigma tersebut dipilih karena dinilai sesuai dengan teks dan fenomena yang dihadapi. Paradigma kritis dipilih karena kecenderungannya untuk melihat relasi kuasa yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Sedangkan pisau analisis yang digunakan yaitu CDA Fairclough dengan perangkat analisis teksnya yang sederhana sehingga dinilai sesuai untuk teks UU. Dari tiga tahapan analisis yang disyaratkan: level teks, discourse practice, dan sociocultural terhadap Bab IV UU Pokok Pers tahun 1999, terungkap bahwa wacana konglomerasi media menyusup dalam wacana besar kebebasan pers yang merupakan bagian dari eforia reformasi yang saat itu sedang mewabah. Lolosnya wacana konglomerasi media tersebut di antaranya disebabkan oleh keterbatasan waktu serta kepentingan pragmatis para legislator yang membutuhkan popularitas politik di tengah masa transisi besar tersebut.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: UU Pokok Pers, analisis wacana kritis, Fairclough, konglomerasi media, kebebasan pers
Subjects: Komunikasi > Jurnalisme
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 11 Apr 2013 10:08
Last Modified: 01 May 2013 10:13
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/276

Actions (login required)

View Item View Item