KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI FINANSIAL DAN EKONOMI PADA PERENCANAAN BUS RAPID TRANSIT KOTA PALU

Astrawan, Rizky (2024) KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI FINANSIAL DAN EKONOMI PADA PERENCANAAN BUS RAPID TRANSIT KOTA PALU. S2 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

Preview	Text (Rizky Astrawan) 225119276_Bab 0.pdf Download (780kB) | Preview
Preview	Text 225119276_Bab 1.pdf Download (416kB) | Preview
Preview	Text 225119276_Bab 2.pdf Download (302kB) | Preview
	Text 225119276_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (559kB)
	Text 225119276_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB)
	Text 225119276_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
Preview	Text 225119276_Bab 6.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Di kota-kota besar Indonesia, kemacetan lalu lintas sudah menjadi pemandangan umum setiap waktu. Masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor untuk bekerja dan beraktivitas sehari-hari. Dengan adanya isu transportasi ini yang sudah dirasakan dihampir seluruh kota yang da di Indonesia termasuk Kota Palu, dimana perlu adanya optimalisai angkutan umum yang ada di Kota Palu. Sebagaimana yang sedang dalam perencanaannya yaitu Bus Rapid Transit Kota Palu. Pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kelayakan finansial dan ekonomi dari perencanaan Bus Rapid Transit Kota Palu. Dimana terdapat data perhitungan cash flow berdasrkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan tarif yang direncanakan. Adapun analisis kelayakan finansial di uji menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Rasio (BCR), Break Even Point (BEP) dan Pay Back Period (PBP). Sedangkan untuk analisis kelayakan ekonomi diuji menggunakan penghematan biaya bahan bakar, biaya polusi, biaya kesehatan dan biaya waktu perjalanan. Hasil dari penelitian ini dimana pada kelayakan finansial dilakukan dengan kondisi load factor 70% pada uji kelayakan finansial NPV, IRR, BCR, BEP dan PBP dapat dikatakan layak untuk dilakukan. Namun untuk kondisi load factor 50% dan 30% menghasilkan nilai yang diinteprtasi tidak layak dalam investasi. Sedangkan kelayakan ekonomi dari semua kondisi load factor dan dari semua uji yang dilakukan baik biaya penghematan bahan bakar, biaya polusi, biaya kesehatan dan biaya waktu perjalanan yang menjadi eksternalitas kemudian dilakukan analisis kelayakan, pada kondisi load factor 70% dan 50% dapat dikatakan layak sedangkan pada kondisi load factor 30% belum dapat dikatakan layak.

Actions (login required)

View Item