PERUBAHAN TRADISI SUMBANG – MENYUMBANG DALAM UPACARA PERKAWINAN DI RW 03, KELURAHAN GIWANGAN, KECAMATAN UMBULHARJO, YOGYAKARTA

PRASETYADI, ROBERTUS (2010) PERUBAHAN TRADISI SUMBANG – MENYUMBANG DALAM UPACARA PERKAWINAN DI RW 03, KELURAHAN GIWANGAN, KECAMATAN UMBULHARJO, YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0SOS01573.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1SOS01573.pdf

Download (71kB) | Preview
[img] Text (Bab II)
2SOS01573.pdf
Restricted to Registered users only

Download (264kB)
[img] Text (Bab III)
3SOS01573.pdf
Restricted to Registered users only

Download (81kB)
[img]
Preview
Text (Bab IV)
4SOS01573.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Dalam masyarakat Jawa, sumbang-menyumbang adalah tradisi yang berkaitan erat dengan upacara daur hidup manusia, seperti perkawinan, kelahiran, maupun kematian. Tradisi sumbang-menyumbang terus berlangsung dari generasi ke generasi menurut kebiasaan dari masyarakat yang terus melestarikannya sebagai warisan leluhur. Sumbang-menyumbang bisa digolongkan ke dalam tiga bentuk, berupa sumbangan dalam bentuk tenaga (rewang), barang (bahan makanan atau kado) dan uang (buwuh). Melihat perubahan yang terjadi, dalam tradisi sumbangmenyumbang dari bentuk sumbangan barang menjadi uang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apa yang menyebabkan tradisi sumbang-menyumbang di RW 03 Giwangan berubah dari bentuk barang menjadi uang? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan dalam tradisi sumbang-menyumbang di RW 03 Giwangan dari bentuk sumbangan barang menjadi uang. Arti penting penelitian, peneliti bisa melakukan pengkajian terhadap masalah yang timbul dalam tradisi sumbang-menyumbang yang semula barang kemudian berubah menjadi uang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara. Metode analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian mengenai perubahan dalam bentuk sumbangan dari bentuk barang menjadi uang diketahui bahwa pada dasarnya masyarakat menerima perubahan itu. Jadi dapat dibahas bahwa masyarakat RW 03 Giwangan lebih mengutamakan sumbangan dalam bentuk uang karena selain sebagai alat tukar uang bisa digunakan sebagai ungkapan perasaan seseorang. Apabila seseorang mempunyai kedekatan hubungan dan seringnya bergaul di masyarakat maka akan berpengaruh pada besar atau kecilnya uang yang disumbangkan pada pemangku hajatan. Sedangkan bentuk sumbangan barang sampai saat ini sudah sangat jarang ditemui di masyarakat. Hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa masyarakat RW 03 Giwangan lebih memilih sumbangan dalam bentuk uang karena uang dinilai lebih praktis, adanya kemudahan dalam mengatur pengeluaran sesuai dengan kebutuhan, mempunyai nilai guna yang tinggi, dan lebih ringkas. Dalam hal ini pemangku hajatan hanya bersedia menerima sumbangan uang. Setiap ada hajatan perkawinan dalam kartu undangan selalu dicantumkan bahwa keluarga yang mempunyai hajatan tidak menerima sumbangan dalam bentuk barang selain uang. Dalam hal ini uang memegang peranan penting dalam aktivitas sumbang-menyumbang di RW 03 Giwangan. Masyarakat lebih mementingkan nyumbang dalam bentuk uang daripada barang sehingga bila tidak ada uang penyumbang sering ngutang pada kerabat, teman maupun tetangga sekitar.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: tradisi, sumbang-menyumbang, upacara perkawinan.
Subjects: Sosiologi > Business
Divisions: Fakultas ISIP > Sosiologi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 19 Jul 2013 09:59
Last Modified: 19 Jul 2013 09:59
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3256

Actions (login required)

View Item View Item