ANGGITA, DIPTYA (2012) KAJIAN PENERAPAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TOLOK UKUR GREENSHIP PADA BANGUNAN. S2 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0MTA01482.pdf Download (329kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1MTA01482.pdf Download (765kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2MTA01482.pdf Download (715kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3MTA01482.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
Text (Bab IV)
4MTA01482.pdf Restricted to Registered users only Download (25MB) |
||
|
Text (Bab V)
5MTA01482.pdf Download (445kB) | Preview |
Abstract
Di negara berkembang seperti Indonesia telah berdiri suatu lembaga mandiri (non government) dan nirlaba (non-for profit) pada tahun 2009 yaitu Green Building Council Indonesia (GBCI). Salah satu program GBCI adalah menyelenggarakan kegiatan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia berdasarkan Greenship. Greenship merupakan tolok ukur bangunan hijau di Indonesia. Kriteria penilaiannya dikelompokkan menjadi enam kategori yaitu: Tepat Guna Lahan /ASD; Efisiensi dan Konservasi Energi/EEC; Konservasi Air/WAC; Sumber dan Siklus Material/MRC; Kualitas Udara dan Kenyamanan Ruang/IHC; dan Manajemen Lingkungan Bangunan/BEM. Tolok ukur tingkat kehijauan bangunan sangat diperlukan untuk menghadapai masalah perubahan iklim dunia yang mengakibatkan pemanasan global dan untuk memberikan aturan yang tepat dalam pembangunan. Namun hal tersebut tidaklah mudah dan membutuhkan waktu dan proses untuk dapat mentolok ukurkan kehijauan pada suatu bangunan. Penelitian ini membahas mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan ke enam kategori tolok ukur Greenship versi 1.1 untuk bangunan baru pada Gedung Perpustakaan L- 2, L-3, L-4 Universitas Gajah Mada. Kendala-kendala tersebut terdapat dalam pemahaman tolok ukur, sumber data yang dibutuhkan, ekplorasi data, metode perhitungan, proses perhitungan, dan proses penilaiannya. Penelitian ini menyatakan bahwa penerapan tolok ukur Greenship pada bangunan masih memerlukan: pertama adalah evaluasi untuk lebih memudahkan dalam penerapan dan penilaiannya dan kedua adalah memerlukan kirteria-kriteria bangunan yang lebih spesifik untuk prasayarat awal penerapan sebelum menggunakan tolok ukur Greenship tersebut agar tolok ukur dapat sesuai dengan bangunan yang ada. Hal tersebut dikarenakan setiap bangunan memiliki fungsi, letak/lokasi, kebutuhan, ukuran, bentuk, ketinggian, peraturan daerah terdekat, peraturan menteri, dan lain-lain yang saling berkaitan dan berbeda antara bangunan yang satu dengan lainnya.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bangunan hijau, tolok ukur Greenship, kendala penerapan Greenship |
Subjects: | Magister Teknik Arsitektur > Digital Arsitektur |
Divisions: | Pasca Sarjana > Magister Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 15 Apr 2013 13:10 |
Last Modified: | 03 May 2013 09:20 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/483 |
Actions (login required)
View Item |