CAROLINE, LISA (2014) PERKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI KERUNTUHAN TARIK. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS13436.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS13436.pdf Download (248kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS13436.pdf Download (384kB) | Preview |
|
|
Text (Bab III)
3TS13436.pdf Download (204kB) | Preview |
|
Text (Bab IV)
4TS13436.pdf Restricted to Registered users only Download (608kB) |
||
Text (Bab V)
5TS13436.pdf Restricted to Registered users only Download (586kB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TS13436.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kekuatan struktur bagian atas bangunan gedung diperoleh dari komponen utama yang berupa kolom dan balok. Kolom memiliki peranan yang lebih besar dalam sistem struktur bangunan, karena kolom memiliki fungsi sebagai penyangga utama beban aksial tekan vertikal, di mana keruntuhan kolom dapat mengakibatkan runtuhnya komponen struktur lain yang terhubung dengan kolom tersebut, atau bahkan keruntuhan total dari suatu bangunan gedung. Penggunaan fiber sebagai alternatif perkuatan tambahan telah banyak digunakan dalam dunia konstruksi saat ini. Umumnya terdapat tiga jenis fiber yang digunakan sebagai bahan perkuatan, yaitu GFRP, AFRP, dan CFRP. Akan tetapi untuk membeli produk tersebut harus mengimpor dari luar, sehingga harganya sangat mahal di pasaran Indonesia. Oleh karenanya pada penelitian tugas akhir ini penulis menggunakan bahan fiber lokal yang harganya lebih terjangkau berupa fiber glass tipe woven roving yang biasa digunakan untuk membuat tandon air, badan kapal,dan body mobil. Benda uji untuk pengujian kuat tekan kolom eksentrik menggunakan 8 buah benda uji dengan ukuran 120 mm x 120 mm dan bentang 750 mm. Benda uji ini terdiri atas 8 buah kolom, 4 buah untuk kolom normal, dan 4 buah untuk kolom yang diberi perkuatan fiber glass jacket. Kolom-kolom tersebut akan ditinjau kekuatan beban aksial maksimum eksentrisnya dan besar defleksinya. Terdapat dua variasi eksentrisitas, yaitu sebesar 70 mm dan 90 mm yang keduanya berada pada daerah keruntuhan tarik. Dari hasil pengujian di laboratorium, diperoleh beban maksimum untuk kolom normal dengan eksentrisitas 70 mm sebesar 73,3964 kN (E70N1), 80,3882 kN (E70N2), dan 81,1506 kN (E70N3). Sedangkan untuk eksentrisitas 90 mm, diperoleh beban maksimum sebesar 53,3291 kN (E90N1). Untuk kolom yang diperkuat dengan fiber glass jacket dengan eksentrisitas 70 mm, diperoleh beban maksimum sebesar 71,9489 kN (E70FG1), 75,7973 kN (E70FG2), dan 110,2511 kN (E70FG3). Sedangkan untuk eksentrisitas 90 mm, memiliki beban maksimum sebesar 84,0128 kN (E90FG1). Dari hasil pengujian tersebut diperoleh selisih persentase dengan hasil perhitungan teoritis sebesar 5,2824% (E70N1), 9,1937% (E70N2), 8,3325% (E70N3), 8,0308% (E90N1), 20,7907% (E70FG1), 27,7883% (E70FG2), 5,0357% (E70FG3), dan 27,2987% (E90FG1). Dari perbandingan beban maksimum antara kolom normal dan kolom yang diperkuat dengan fiber glass jacket, kenaikan terjadi pada kolom E70FG3 dan E90FG1, masing-masing sebesar 35,8599% dan 57,5365%. Sedangkan kolom E70FG1 dan E70FG2 tidak mengalami kenaikan beban maksimum dikarenakan pada saat pengujian, kedua kolom tersebut mengalami kerusakan pada bagian kaki kolom, sehingga tidak dapat mencapai beban maksimumnya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kolom pendek beton bertulang, keruntuhan tarik, fiber glass, beban maksimum, eksentrisitas |
Subjects: | Civil Engineering > Structure |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 20 May 2014 10:46 |
Last Modified: | 20 May 2014 10:46 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/5130 |
Actions (login required)
View Item |