Profil Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Bingkai Berita The Jakarta Post (Analisis Framing Profiling BIN dalam Berita Mengenai Status dan Permasalahan BIN pada Halaman Headline dan Expose The Jakarta Post Periode 14-15 Maret 2011)

PATIUNG, YOSUA YANUARD (2012) Profil Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Bingkai Berita The Jakarta Post (Analisis Framing Profiling BIN dalam Berita Mengenai Status dan Permasalahan BIN pada Halaman Headline dan Expose The Jakarta Post Periode 14-15 Maret 2011). S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0KOM03123.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1KOM03123.pdf

Download (201kB) | Preview
[img] Text (Bab II)
2KOM03123.pdf
Restricted to Registered users only

Download (485kB)
[img] Text (Bab III)
3KOM03123.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img]
Preview
Text (Bab IV)
4KOM03123.pdf

Download (234kB) | Preview

Abstract

Badan Intelijen Negara (BIN) adalah lembaga pemerintahan yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen. Kinerja mereka yang tidak bisa dipaparkan kepada publik karena berkaitan dengan operasi-operasi rahasia membuat BIN sebagai lembaga yang misterius di mata masyarakat. Namun publik dikejutkan dengan pemberitaan The Age, koran dari Australia, dalam beritanya yang berjudul ‘Yudhoyono Abused Power’ mencantumkan bahwa BIN digunakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai alat yang bertugas melakukan spionase ke saingan politiknya. Sumber berita The Age adalah wikileaks. Pemberitaan tersebut menciptakan reaksi baik dari publik maupun media massa di Indonesia. Sementara media lainnya berlomba-lomba untuk mencari kebenaran dari pihak presiden SBY, The Jakarta Post melakukan hal berbeda dengan mengeluarkan artikel khusus mengenai status dan permasalahan BIN. penelitian ini membahas mengenai artikel mengenai status dan permasalahan BIN yang di-publish oleh The Jakarta Post tersebut, untuk mencari tahu bagaimana SKH The Jakarta post membentuk profil BIN dalam pemberitaannya? Penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif, menggunakan teori analisis framing dari Pan dan Kosicki pada level teks, serta teori pengaruh media massa dalam proses produksi berita milik Reese dan Shoemaker pada level konteks. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa The Jakarta Post membuat profil BIN sebagai lembaga yang buruk. BIN tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang membantu menjaga keamanan negara karena diselimuti oleh berbagai permasalahan, dan hanya menjadi korban dari kekuasaan Presiden. Permasalahan yang dihadapi BIN yang tertulis dalam teks adalah lemahnya kepemimpinan, SDM yang berkualitas rendah, tidak adanya dasar hukum sah yang tertulis untuk mengatur kinerja BIN; sedangkan permasalahan BIN yang tidak tertulis dalam teks dan diketahui dari level konteks wawancara dengan Rendi A. Witular, Managing editor serta penulis tunggal pemberitaan BIN ini, mengatakan bahwa BIN sering melakukan pemerasan ke anggota DPR untuk mendapatkan uang, menjual informasi, bekerja di suatu perusahaan sebagai konsultan, dan lainnya. Selain itu, secara tidak langsung, penelitian ini menemukan bahwa The Jakarta Post juga membentuk citra Presiden yang menggambarkan bahwa Presiden juga berkinerja buruk. Setelah penelitian ini dilakukan, saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian ini masih bisa disempurnakan lagi. Baik secara teoritis dengan menggunakan analisis wacana atau analisis isi, maupun secara praktik, untuk menggali data dan informasi yang lebih mendalam.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Intelijen, BIN, The Jakarta Post, framing
Subjects: Komunikasi > Jurnalisme
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 16 Apr 2013 13:14
Last Modified: 01 May 2013 10:52
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/533

Actions (login required)

View Item View Item