IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA

HUTAURUK, FRISTYANI ELISABETH (2014) IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA. Jurnal Ilmu Komunikasi. pp. 1-15.

[img]
Preview
Text
JURNAL SKRIPSI.pdf

Download (726kB) | Preview

Abstract

Komunikasi instruksional merupakan komunikasi dalam pengajaran di kelas, guru sebagai komunikator, siswa sebagai komunikan, sedangkan pesan yang akan disampaikan adalah materi yang akan diajarkan di dalam kelas. Orientasi komunikasi instruksional lebih banyak kepada orang-orang yang belajar, bukan kepada pihak yang mengajar. Proses komunikasi instruksional diciptakan secara wajar, akrab, dan terbuka dengan ditunjang oleh faktor-faktor pendukung lainnya, baik sebagai sarana maupun sebagai fasilitas lain, dengan tujuan supaya mempunyai efek perubahan perilaku pada pihak sasaran. Dalam kenyataannya, tidak semua orang dapat melakukan komunikasi dengan baik, dan keterbatasan siswa dalam menerima pesan merupakan hambatan dalam komunikasi pendidikan. Oleh karena itu, dalam memberikan pembelajaran harus menggunakan metode atau cara-cara khusus agar tujuan dari proses pendidikan yang dilakukan dapat tercapai dengan baik. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Jadi, dengan metode ini peneliti memperoleh gambaran penelitian berdasarkan pengalaman subjek itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini adalah komunikasi instruksional yang diterapkan dalam mengajar tunagrahita adalah komunikasi secara verbal dan non verbal. Komunikasi verbal berupa kata-kata yang sederhana. Komunikasi non verbal yang dilakukan berupa gerakan tubuh. Selain itu, juga ditemui adanya komunikasi interpersonal. Jadi, guru mengajar secara individual. Kegiatan instruksional dimulai dengan sesi pendahuluan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi pelajaran. Kemudian, kegiatan instruksional diakhiri dengan kegiatan evaluasi, dimana guru melakukan penilaian terhadap siswa. Metode instruksional, yang digunakan di terdiri dari berbagai macam metode seperti metode ceramah, demonstrasi dan sebagainya. Hal yang menjadi hambatan utama dalam komunikasi instruksional adalah rendahnya tingkat intelegensi (IQ) siswa. Hal ini berpengaruh terhadap sulitnya siswa dalam menyerap materi pelajaran yang disampaikan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: komunikasi instruksional, anak berkebutuhan khusus, proses instruksional, faktor penghambat
Subjects: Komunikasi > Public Relations
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 30 Jun 2014 09:44
Last Modified: 30 Jun 2014 09:44
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/5375

Actions (login required)

View Item View Item