PENGGUNAAN AKUN TWITTER OLEH POLITISI (Analisis Genre Penggunaan Akun Twitter Calon Gubernur DKI Jakarta 2012 Selama Masa Kampanye Putaran I)

MARDIASTUTI, ADITYA (2014) PENGGUNAAN AKUN TWITTER OLEH POLITISI (Analisis Genre Penggunaan Akun Twitter Calon Gubernur DKI Jakarta 2012 Selama Masa Kampanye Putaran I). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
KOM003482.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Bab I)
KOM103482.pdf

Download (463kB)
[img] Text (Bab II)
KOM203482.pdf

Download (180kB)
[img] Text (Bab III)
KOM303482.pdf

Download (425kB)
[img] Text (Bab IV)
KOM403482.pdf

Download (942kB)

Abstract

Temuan penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pesan yang disampaikan cagub ditujukan untuk umum atau khalayak Twitternya. Komunikasi berjalan satu arah dengan cagub sebagai pihak yang dominan dalam memberikan informasi. Dalam konteks penggunaan Twitter oleh politisi temuan penelitian menunjukkan persetujuan dengan temuan Golbeck et al (dalam Larsson dan Moe 2012:736) bahwa tweet yang membahas topik di luar konteks politik maupun menyebarkan informasi melalui tautan cenderung digunakan sebagai media promosi diri dan menunjukkan komunikasi satu arah dan komunikasi atas-bawah daripada mengikutsertakan warga dalam komunikasi tersebut. Tweet interaksi saling berkaitan dengan tweet yang diunggah oleh cagub sebelumnya. Pengikut akun tertarik untuk memberi respon pada tweet yang menginformasikan kegiatan dan topik ringan yang dibahas oleh cagub. Cagub juga mendapatkan bahan untuk menulis tweet berdasarkan interaksinya dengan pengikut akunnya, seperti ketika menanyakan strategi untuk mengatasi banjir dalam interaksinya cagub mengatakan akan memaparkannya x kemudian setelah itu muncul tweet yang membahas strategi cagub tersebut tanpa menggunakan mention sehingga tweet tersebut ditujukan untuk umum. Dengan kata lain masing-masing pola komunikasi tidak dapat berdiri sendiri, masing-masing tweet berkaitan khususnya tweet interaksi dengan tweet lainnya. Pola komunikasi interaksi yang dibangun oleh cagub belum memenuhi syarat deliberatif e-demokrasi karena tidak terdapat pertukaran ide atau diskusi antara cagub dengan pengikut akun mereka. Sehingga model e-demokrasi yang memenuhi penelitian ini adalah Liberal e-demokrasi karena cagub masih menganggap pengikut akun sebagai subjek dalam program kerja mereka. Masing-masing cagub sudah menyadari fungsi Twitter sebagai media menyebarkan informasi dengan khalayak yang luas tapi belum menyadari pentingnya fungsi interaksi dengan pengikut akunnya

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Twitter, genre, politisi, e-demokrasi
Subjects: Komunikasi > Jurnalisme
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 03 Sep 2014 07:28
Last Modified: 03 Sep 2014 07:28
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/5756

Actions (login required)

View Item View Item