PENGARUH KOMPOSISI SOLID MATERIAL ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADI PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN ALKALINE ACTIVATOR SODIUM SILIKAT DAN SODIUM HIDROKSIDA

HENRI EFENDI, BERNADUS (2014) PENGARUH KOMPOSISI SOLID MATERIAL ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADI PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN ALKALINE ACTIVATOR SODIUM SILIKAT DAN SODIUM HIDROKSIDA. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
TS013558.pdf

Download (772kB)
[img] Text (Bab I)
TS113558.pdf

Download (205kB)
[img] Text (Bab II)
TS213558.pdf

Download (137kB)
[img] Text (Bab III)
TS313558.pdf

Download (427kB)
[img] Text (Bab IV)
TS413558.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab V)
TS513558.pdf
Restricted to Registered users only

Download (404kB)
[img] Text (Bab VI)
TS613558.pdf

Download (789kB)

Abstract

Geopolimer adalah bentuk anorganik alumina-silika yang disintesa melalui material yang mengandung banyak Silika (Si) dan Alumina (Al) yang berasal dari alam atau dari material hasil sampingan industri. Komposisi kimia material geopolimer serupa dengan zeolit, tetapi memiliki mikrostruktur amorphous. Beton Geopolimer merupakan jenis beton yang dibuat tanpa menggunakan Semen Portland (SP) sebagai bahan pengikat. Sebagai pengganti SP dapat digunakan cairan alkaline activator seperti Sodium Silikat, Potassium Silikat, dan NaOH/KOH yang dicampur dengan solid material seperti Abu Terbang (Fly Ash), Metakaolin, Slag, dan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) dengan perbandingan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menguji pengaruh penggunaan abu terbang dan abu sekam padi sebagai solid material dalam pembuatan beton geopolimer. Alkaline activator yang digunakan adalah Sodium Hidroksida (NaOH) dan Sodium Silikat (Na2SiO3). Dengan menggunakan abu terbang kelas F, abu sekam padi, molaritas NaOH 12M, rasio alkaline activator/solid material 1:2, rasio NaOH/Na2SiO3 2:1, dan metode dry curing, diharapkan kuat tekan beton geopolimer yang dihasilkan dapat lebih optimal. Komposisi perbandingan antara abu terbang kelas F dan abu sekam padi yang digunakan adalah 100:0, 95:5, 90:10, 85:15, 80:20, dan 75:25. Pembuatan sampel dari beton geopolimer dilakukan dengan cetakan berbentuk silinder dengan diameter 70 mm dan tinggi 140 mm. Metode perawatan beton dilakukan dengan mengoven beton segar dalam cetakan selama 24 jam dan setelah itu dibungkus dengan plastik kedap udara sampai tiba waktu pengujian. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan rata-rata pada umur 28 hari dengan perbandingan prekursor (abu terbang:abu sekam padi) 100:0, 95:5, 90:10, 85:15, 80:20, 75:25 berturut-turut adalah 17.43834 MPa, 3.571159 MPa, 6.940354 MPa, 7.093094 MPa, 3.051927 MPa, 2.960489 MPa. Dari hasil pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa beton geopolimer dengan campuran abu terbang 100% memiliki kuat tekan tertinggi.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: Beton geopolimer, alkaline activator, sodium silikat, sodium natrium, solid material, abu terbang, abu sekam padi, kuat tekan.
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 06 Nov 2014 12:44
Last Modified: 06 Nov 2014 12:44
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6240

Actions (login required)

View Item View Item