Line Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Mengenai Efektivitas Jejaring Sosial Line Sebagai Media Penyampaian Pesan Kampanye WWF Tiggy Tiger Berdasarkan Perhitungan Customer Response Index Pada Pengguna Line)

Farokatarina, F. Anastasia (2014) Line Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Mengenai Efektivitas Jejaring Sosial Line Sebagai Media Penyampaian Pesan Kampanye WWF Tiggy Tiger Berdasarkan Perhitungan Customer Response Index Pada Pengguna Line). Jurnal Ilmu Komunikasi. p1-11.

[img] Text (Jurnal Ilmu Komunikasi)
jurnal.pdf

Download (622kB)

Abstract

Perkembangan teknologi semakin pesat dengan munculnya era penggunaan internet. Penggunaan internet membuat banyaknya media baru yang muncul salah satunya adalah social network atau jejaring sosial. Salah satunya adalah jejaring sosial Line. Jumlah pengguna Line di Indonesia yang mencapai 14.000.000 pengguna Line, Nielsen Reveals Top 10 Smartphone Apps In SE Asia pada bulan Juli tahun 2013 mengambarkan bahwa di Indonesia Line menempati posisi ke-empat jejaring sosial yang paling populer digunakan oleh masyarakat. Line bekerjasama dengan Wide Fund For Nature (WWF) sebagia media untuk menyampaikan pesan. Kerjasama WWF dengan Line adalah pemanfaatan aplikasi line yakni stiker. Penggunaan jejaring Sosial Line dengan menggunakan stiker merupakan alternatif baru dalam berkampanye.Stiker digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan kampanye. Stiker WWF dalam jejaring sosial line dikenal dengan sebutan “Tiggy Tiger”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas jejaring sosial line sebagai media penyampaian pesan kampanye WWF “Tiggy Tiger”.Jenis pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif, dengan metode pengukuran efektivitas menggunakan metode Costumer Response Index (CRI). Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang, pengguna jejaring sosial line dan tahu tentang stiker “tiggy tiger” dengan teknik non probability sampling. Pengukuran efektivitas menggunakan penghitungan CRI, yang dimodifikasi dengan menggunakan model baru yaitu AISAS yang dimunculkan oleh Dentsu advertising agency, untuk mengukur perilaku konsumen secara online. Tahapan respon berasal dari Attention, Interest, Search, Action dan Share. Pada setiap tahapan akan diketahui besarnya persentase, yang akan dianalisa menggunakan perkalian metode CRI sehingga akan diketahui efektif atau tidak efektifnya jejaring sosial line sebagai media penyampaian pesan kampanye. Hasil dari penghitungan CRI yang dimodifikasi dengan konsep AISAS, didapat bahwa dari 4 model yang ada pada konsep AISAS, nilainya sebagai berikut : CRI AISAS sebesar 38,62%, CRI AISA sebesar 48,72%, CRI AISS sebesar 50,15% dan CRI AIS sebesar 60,42%. Hasil penelitian ini, didapat kesimpulan bahwa kampanye menggunakan stiker “tiggy tiger” dalam jejaring sosial line adalah efektif, karena persentase tiap responden dalam tiap model lebih tinggi daripada yang tidak attention, tidak interest, tidak search, tidak action dan tidak share. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari kampanye WWF terutama dalam hal penggalangan dana , karena semakin banyak orang mengunduh dan menggunakan stiker “tiggy tiger” maka semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup hijau.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Jejaring Sosial Line, CRI, AISAS, Efektivitas
Subjects: Komunikasi > Advertising
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 08 Jan 2015 11:09
Last Modified: 08 Jan 2015 11:09
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6474

Actions (login required)

View Item View Item