Susilawati, MD and Suliantoro, B. Wibowo PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) DAN PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) SETELAH BERLAKUNYA KURIKULUM YANG BERBASIS KOMPETENSI (KBK). [Research]
Text (Penelitian mata Kuliah umum)
MKU29604.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini hendak mengkaji tentang pelaksanaan perkuliahan pendidikan agama katolik di perguruan tinggi swasta (PTS) dan perguruan tinggi negeri (PTN) di D.I.Y setelah berlakunya kurikulum yang berbasis kompetensi, kendala-kendala yang dihadapi dalam memahami maupun menerapkan pendidikan agama katolik dengan menggunakan model KBK serta strategi yang perlu dilakukan agar mata kuliah pendidikan agama katolik dapat dijalankan secara efektif dan menarik. Metode yang dipakai dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memadukan antara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan mengambil lokasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa mewakili perguruan swasta ; Universitas Gajah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta mewakili perguruan tinggi negeri. Selain itu dilakukan kegiatan FGD yang mengundang dosen pengajar pendidikan agama katolik. Data yang diperoleh di lapangan maupun dalam pustaka dilanjutkan dengan mengadakan kegiatan analisisi isi (content analysis) dan analisis interpretasi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar dosen pendidikan agama di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) Daerah Istimewa Yogyakarta meskipun belum memahami secara betul-betul maksud, tujuan dan cara kerja sistem kurikulum yang berbasis pada kompetensi (KBK) namun sudah mencoba menerapkan dalam proses pembelajaran . Dosen merasa cocok sistem KBK diterapkan pada mata kuliah pendidikan agama karena dapat membantu memudahkan penyampaian pesan nilai agama sampai ke mahasiswai, dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara berimbang dan sistem penilaian lebih objektif. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan KBK menyangkut dua hal yaitu terkait dengan persoalan subtantif-metodologis dan kurangnya dukungan kebijakan dari institusi perguruan tinggi. Strategi yang perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan melakukan upaya secara integral-komprehensif. Variasi proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas perlu dikembangkan agar proses perkuliahan menarik dan dapat menyentuh berbagai macam aspek pengembangan kepribadian siswa didik. Kegiatan ceramah, pemberian tugas terstruktur, mengajak untuk melakukan refleksi, melakukan diskusi kelas, presentasi makalah, studium generale dan permainan yang bermakna (game) perlu dikembangkan secara variatif dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan asistensi dalam bentuk mereka yang sudah lulus dilibatkan untuk mendampingi adik kelas dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas perlu dilakukan agar proses pengembangan nilai berkesinambungan.Pembelajaran di luar kelas dapat dilakukan dengan memberikan tugas tambahan dalam bentuk kegiatan retret/rekoleksi, live in, kuliah lapangan (melakukan observasi social), kunjungan ketempat ibadat dan mengikuti pendalaman iman di lingkungan. Kegiatan pembelajaran di luar kelas dapat dilakukan mengingat alokasi pembagian waktu pembelajaran yang dilakukan di kelas sangat terbatas. Pembelajaran di luar kelas selain berfungsi melengkapi proses pembelajaran di kelas juga dapat sebagai media melatih mahasiswa untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermakna.
Item Type: | Research |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KBK. Strategi, Pembelajaran agama |
Subjects: | Ilmu Hukum > Kenegaraan dan Pemerintah |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 17 Mar 2015 08:07 |
Last Modified: | 17 Mar 2015 08:07 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/7027 |
Actions (login required)
View Item |