PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PENCAMPURAN ASPAL BETON

SETYAWAN, STEVANUS (2015) PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PENCAMPURAN ASPAL BETON. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halamann Judul)
Judul Halaman.pdf

Download (104kB)
[img] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (24kB)
[img] Text (Bab II)
BAB II.pdf

Download (35kB)
[img] Text (Bab III)
BAB III.pdf

Download (118kB)
[img] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (117kB)
[img] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[img] Text (Bab VI)
BAB VI.pdf

Download (18kB)

Abstract

Lapis Aspal Beton (LASTON) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan raya, yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar, dan dipampatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Pada saat ini kebutuhan akan jalan raya sebagai penghubung daerah satu kedaerah lainnya pun semakin meningkat, sehingga diperlukan kualitas lapis perkerasan yang dapat mendukung kebutuhan tersebut dan memiliki kualitas yang baik. Faktor penyebab kerusakan jalan antara lain adalah karena proses pemadatan campuran beraspal dilakukan dilapangan tidak pada temperatur yang tepat, serta dalam proses pengangkutan campuran kemungkinan terjadi perubahan cuaca, misalnya gerimis, hujan atau perubahan suhu pada suatu daerah yang relatif dingin sehingga campuran beraspal tersebut bisa mengalami penurunan suhu. Kondisi ini menyebabkan campuran beraspal tersebut tidak dapat dihamparkan pada lokasi pembangunan jalan karena suhu campuran berada dibawah suhu penghamparan dan pemadatan. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh variasi suhu saat proses pencampuran pada campuran beton aspal terhadap karakteristik Marshall yang meliputi density, Void Filled With Asphalt(VFWA), Void In The Mix (VITM), stabilitas, flow, dan Marshall Quontient (QM). Penelitian ini menggunakan metode Marshall yang digunakan pada beberapa variasi suhu pada benda uji. Variasi suhu saat proses pencampuran, yaitu 140 ºC, 150 ºC, 160 ºC, 170 ºC, 180 ºC, 190 ºC dengan variasi kadar aspal untuk mendapatkan kadar aspal optimum 5.5%, 6%, 6.5%, 7%. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variasi suhu pencampuran pada aspal beton berpengaruh terhadap kekuatan benda uji yang telah diuji dengan Marshall test. Bisa terlihat jelas pada nilai VFWA, VITM, Stabilitas, dan QM yang cenderung mempunyai nilai yang selisihnya jauh sehingga menghasilkan grafik yang cenderung meningkat dan menurun terlihat jelas. Suhu ideal pada proses pencampuran aspal beton didapat pada suhu antara 150°C - 170°C.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Laston, karakteristik Marshall,variasi suhu pencampuran
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 04 Aug 2015 10:27
Last Modified: 13 Mar 2018 11:00
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/7714

Actions (login required)

View Item View Item