STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (PK3) DAN KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI

Hutapea, Rudi Hotma Parulian (2002) STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (PK3) DAN KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI. S2 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0MTS00659.pdf

Download (230kB)
[img] Text (Bab I)
1MTS00659.pdf

Download (101kB)
[img] Text (Bab II)
2MTS00659.pdf

Download (441kB)
[img] Text (Bab III)
3MTS00659.pdf
Restricted to Registered users only

Download (122kB)
[img] Text (Bab IV)
4MTS00659.pdf
Restricted to Registered users only

Download (407kB)
[img] Text (Bab V)
5MTS00659.pdf

Download (5MB)

Abstract

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hal yang sangat penting diterapkan dalam industri jasa konstruksi untuk menciptakan iklim keamanan dan ketenangan kerja yang sangat membantu meningkatkan hubungan antara tenaga kerja dan kontraktor serta merupakan landasan yang kuat bagi terciptanya kelancaran produksi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pandangan kontraktor terhadap PK3 dalam perusahaan, mengidentifikasi faktor-faktor penunjang dan penghambat PK3, menganalisis penerapan PK3, dan menganalisis hubungan antara penerapan PK3 dengan keberhasilan proyek konstruksi. Penelitian dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner terhadap perusahaan konstruksi di Semarang dan Yogyakarta. Pandangan kontraktor terhadap PK3, faktor-faktor penunjang dan penghambat PK3, penerapan PK3 dianalisis dengan memberikan peringkat berdasarkan nilai mean terbesar. Lima pandangan utama kontraktor terhadap PK3 ialah mencegah cacat/ kematian; mencegah terjadinya kecelakaan; meningkatkan produktivitas kerja; mencegah penyakit akibat kerja; meningkatkan reputasi perusahaan. Lima faktor utama penunjang PK3 ialah penyediaan alat keselamatan kerja; penyuluhan dan penerangan tentang K3; sosialisasi dan informasi tentang K3; mempertegas pemberlakuan sanksi bila tidak menggunakan alat keselamatan kerja; pembinaan dan pelatihan tenaga kerja. Lima faktor utama penghambat PK3 ialah belum memadainya jumlah tenaga ahli K3; kurangnya kesadaran akan pentingnya K3; sikap manajemen yang tidak memperhatikan K3; organisasi perusahaan yang buruk; perencanaan biaya yang tidak memperhitungkan PK3. Lima penerapan PK3 yang utama ialah adanya asuransi bagi para pekerja; menerapkan tingkat kedisiplinan yang tinggi bagi pars pekerja; memeriksa peralatan penanggulangan dan pencegahan kebakaran; menggunakan alat-alat perlindungan diri; melakukan pengawasan tentang dipatuhinya undang-undang yang diwajibkan bagi pekerja. Hubungan antara penerapan PK3 dengan keberhasilan proyek konstruksi dianalisis dengan metode korelasi Pearson dengan hasil terdapat hubungan antara penerapan PK3 dengan keberhasilan proyek konstruksi pada taraf signifikansi 1 %.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: penerapan, PK3, kontraktor, faktor tunjang, faktor hambat, keberhasilan proyek konstruksi
Subjects: Magister Teknik Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 07 Sep 2015 10:34
Last Modified: 07 Sep 2015 10:34
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/7891

Actions (login required)

View Item View Item