PENGENDALIAN SEDIMENTASI AKIBAT EROSI LAHAN (STUDI KASUS SEDIMENTASI WADUK KEDUNGOMBO, JAWA TENGAH)

Oktarina, Agni (2008) PENGENDALIAN SEDIMENTASI AKIBAT EROSI LAHAN (STUDI KASUS SEDIMENTASI WADUK KEDUNGOMBO, JAWA TENGAH). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0TS11475.pdf

Download (421kB)
[img] Text (Bab I)
1TS11475.pdf

Download (222kB)
[img] Text (Bab II)
2TS11475.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Bab III)
3TS11475.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (411kB)
[img] Text (Bab IV)
4TS11475.pdf

Download (4MB)

Abstract

Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Waduk penampung atau waduk konservasi berfungsi sebagai penampung kelebihan air pada saat terjadi banjir untuk kemudian digunakan saat musim kering. Namun, pembangunan waduk tidak terlepas dari permasalahan, baik masalah sosial maupun lingkungan. Salah satu permasalahan waduk adalah berkurangnya kapasitas penampungan air lebih cepat dari perencanaan. Akibat dari berkurangnya kapasitas penampungan adalah volume air tampungan waduk yang dapat disediakan untuk kebutuhan masyarakat pengguna air waduk menjadi berkurang. Penyebab dari permasalahan tersebut antara lain adalah masalah sedimentasi akibat erosi lahan yang tinggi. Pada penulisan ini dibahas mengenai salah satu penyebab sedimentasi pada Waduk Kedungombo yaitu erosi lahan yang terjadi pada DAS di atas waduk. Untuk mengetahui tingkat erosi pada DAS ditinjau pada salah satu DAS sungai di atas waduk, yaitu DAS Sungai Serang. Perhitungan erosi dilakukan dengan metode USLE dengan memperhatikan faktor curah hujan, kemiringan dan panjang lereng, tataguna lahan, serta jenis tanah. Setelah diperoleh hasil perhitungan erosi maka ditentukan metode konservasi yang dapat disarankan dengan kondisi lahan DAS tersebut. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa erosi yang dapat diprediksi pada DAS Sungai Serang adalah 658.941,63 ton/th dan terbagi menjadi tiga kondisi, yaitu erosi ringan59,73%, sedang 34,5%, dan tinggi 5,77%. Jumlah erosi terbesar adalah pada daerah dengan tingkat bahaya erosi sedang yaitu 417.248,99 ton/th atau 62,26% dari seluruh erosi yang potensial terjadi. Berdasar penilaian karakteristik lahan, wilayah DAS Sungai Serang dapat dijadikan sebagai kawasan budidaya. Berdasarkan hasil perbandingan nilai TBE dan TSL pada daerah tererosi sedang dan tinggi diperoleh nilai CPpengendalian=0,07. Berdasar nilai CPpengendalian tersebut maka metode konservasi yang dapat disarankan adalah dengan membuat teras kredit dengan tataguna lahan berupa perkebunan dengan tanaman penutup rapat. Adapun jenis tanaman yang dapat disarankan adalah kopi, lamtorogung, dan turi. Dengan menggunakan metode konservasi tersebut laju erosi akan berkurang menjadi 102.786,27 ton/th.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: waduk, sedimentasi, erosi, konservasi tanah
Subjects: Sipil > Hidro
Sipil > Hidro
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 29 Oct 2015 09:31
Last Modified: 29 Oct 2015 09:31
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/8241

Actions (login required)

View Item View Item