LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

Sutrisno, Fx Ricky Ferdinan (2011) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TA12162.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TA12162.pdf

Download (316kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TA12162.pdf

Download (622kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TA12162.pdf
Restricted to Registered users only

Download (283kB)
[img] Text (Bab IV)
4TA12162.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img]
Preview
Text (Bab V)
5TA12162.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Yogyakarta sebagai kota budaya memiliki suatu kebudayaan yang juga diakui sebagai kebudayaan nasional Indonesia. Kebudayaan nasional Indonesia harus bisa memberikan identitas kepada bangsa Indonesia sebagai suatu keseluruhan dan kesatuan nasional, maka kebudayaan harus memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh negara lain serta dapat dibanggakaan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu kebudayaan yang menonjolkan mutu serta sifat khas adalah unsur kesenian. Seni rupa sebagai salah satu bentuk kesenian merupakan kegiatan rohani dan pengalaman estetik yang diwujudkan melalui unsur rupa, antara lain garis, warna, unsur bidang, tekstur, gelap dan terang serta ruang atau volume. Hasil karya seni rupa tersebut dapat dikumpulkan menjadi satu melalui sebuah wadah yaitu museum. Banyak pengunjung dari dalam maupun luar negeri berdatangan untuk melihat, mengagumi bahkan membeli karya-karya seni rupa tersebut yang setiap tahunnya makin meningkat. Peningkatan tersebut mengakibatkan suatu masalah dan hambatan, karena Yogyakarta belum memiliki suatu wadah yang cukup representatif yang dapat menampung semua kegiatan kesenian di Yogyakarta khususnya mengenai wadah kegiatan pameran seni rupa yang berupa seni lukis, seni grafis, seni patung, dan seni reklame dan museumnya. Manusia sebagai pelaku utama yaitu pengunjung museum tidak hanya menuntut kelengkapan seni rupanya tapi juga menuntut adanya wujud dan tata ruang dalam yang menarik dari suatu wadah yang dapat mengidentifikasikan fungsi museum seni rupa. Maka museum seni rupa haruslah dapat memberikan kenyamanan visual dengan suasana edukatif dan rekreatif. Suasana edukatif maksudnya yaitu dengan meletakan benda-benda seni dua ataupun tiga dimensi yang bisa dilihat secara mudah oleh mata pengunjung sehingga mereka akan tertarik akan keberadaan museum tersebut dan datang untuk berkunjung ke Museum Seni Rupa. Sebagai fasilitas kegiatan yang bersifat rekreatif, maka Museum Seni Rupa harus dapat mencerminkan suasana rekreatif yaitu dapat memberikan kesegaran pikiran dalam menikmati obyek pamer seni rupa dan menikmati suasana ruang. Kenyamanan visual dengan suasana edukatif dan rekreatif melalui pengolahan tata ruang pamer dan sirkulasi dalam bangunan dan wujud bangunan yang menarik dapat membuat pengunjung untuk datang melihat karya-karya seni rupa di museum. Tampilan desain arsitektural dari bangunan museum tersebut sangatlah perlu ditata sesuai dengan fungsinya, untuk menarik pengunjung datang. Dengan demikian, diperlukan Museum Seni Rupa Di Yogyakarta, sebuah museum yang mengelola tata ruang pamer dan sirkulasi untuk memberikan kenyamanan visual dengan suasana edukatif dan rekreatif sebagai landasan utama agar pengunjung tertarik untuk datang berkunjung. Kata Kunci: Seni Rupa, Museum, Pengolahan Tata Ruang Pamer dan Sirkulasi, Kenyamanan Visual, Suasana Edukatif dan Suasana Rekreatif.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 24 Apr 2013 09:01
Last Modified: 24 Apr 2013 09:01
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/829

Actions (login required)

View Item View Item