NOVRIANTO, IGNATIUS BAYU ADWITYA (2016) PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL AC-WC DENGAN FILLER GYPSUM. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0TS13915.pdf Download (927kB) |
|
Text (Bab I)
1TS13915.pdf Download (142kB) |
|
Text (Bab II)
2TS13915.pdf Download (134kB) |
|
Text (Bab III)
3TS13915.pdf Download (256kB) |
|
Text (Bab IV)
4TS13915.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) |
|
Text (Bab V)
5TS13915.pdf Restricted to Registered users only Download (590kB) |
|
Text (Bab VI)
6TS13915.pdf Download (820kB) |
Abstract
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peran yang sangat penting. Perkerasan lentur (flexible pavement) merupakan perkerasan yang sering digunakan. Di negara tropis seperti Indonesia, curah hujan yang relatif tinggi dapat menyebabkan air mengikis permukaan jalan menjadi lebih cepat sehingga dapat mengakibatkan genangan air yang menyebabkan jalan berlubang. Untuk itu, perlu dicari bahan campuran aspal beton yang bisa memenuhi syarat dan memungkinkan lapisan beton tersebut menjadi lebih padat dan kedap air. Penambahan limbah plastik Low Density Poly Ethylene (LDPE) diharapkan mampu menambah daya lekat aspal terhadap aspal dan agregat sebagai bahan penyusun aspal beton. Gypsum digunakan sebagai filler dengan tujuan agar beton aspal bisa lebih padat. Filler gypsum juga akan menambahkan stabilitas aspal beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan LDPE sebagai bahan tambah dan gypsum sebagai filler dalam campuran laston AC-WC ditinjau dari karakteristik Marshall. Kadar aspal yang digunakan yakni 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%. Kadar LDPE (P) yang digunakan yaitu 5%, 6%, dan 7%, sedangkan kadar gypsum (G) yang digunakan adalah 5%. Masing-masing variasi benda uji dibuat sebanyak dua sampel (duplo). Dari hasil pengujian Marshall yang telah dilakukan diketahui bahwa penggunaan plastik LDPE nilai density, stabilitas dan Marshall Quotient (QM) semua memenuhi persyaratan Bina Marga 2010 revisi 3. Nilai VFWA pada kadar aspal 7% semua memenuhi syarat, tetapi pada kadar 5,5% dan 6% tidak ada yang memenuhi syarat. Sedangkan nilai VFWA dengan kadar aspal 6,5% yang tidak memenuhi syarat adalah campuran aspal beton dengan variasi (G5 P5) dan (G5 P7). Kadar aspal 6,5% dengan variasi (0,0), (G0 P6), (G5 P6) dan kadar aspal 7% dengan variasi (0,0), (G0 P5), (G0 P6), (G5 P6), (G5 P7) yang memenuhi syarat untuk nilai VITM. Untuk nilai flow, semua kadar aspal dengan variasi (G5 P6) dan (G5 P7) memenuhi syarat. Untuk kadar aspal 5,5% dengan variasi (G P), (G P), kadar aspal 6% dengan variasi (G P), (G P),dan kadar aspal 6,5% dan 7% dengan variasi (G P) juga memenuhi persyaratan Bina Marga 2010 revisi 3. Untuk peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian serupa dengan kadar variasi yang berbeda dan juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sifat fisik dan kimia dari plastik Low Density Poly Ethylene (LDPE).
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Laston, Karakteristik Marshall, Low Density Poly Ethylene |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 22 Apr 2016 12:14 |
Last Modified: | 22 Apr 2016 12:14 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9188 |
Actions (login required)
View Item |