ANALISIS SIMPANG APILL (STUDI KASUS DI SIMPANG EMPAT JALAN LAKSDA ADISUCIPTOJALAN AFFANDI-JALAN MUNGGUR, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

MONALISA, LIDYA (2016) ANALISIS SIMPANG APILL (STUDI KASUS DI SIMPANG EMPAT JALAN LAKSDA ADISUCIPTOJALAN AFFANDI-JALAN MUNGGUR, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA). S1 thesis, UAJY.

Full text not available from this repository.

Abstract

Simpang adalah suatu area kritis pada suatu jalan raya yang merupakan titik konflik dan tempat kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih. Perkembangan prasarana transportasi yang tidak seimbang dibanding dengan laju pertambahan kepemilikan kendaraan bermotor merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kinerja suatu ruas jalan dan simpang. Penurunan kinerja tersebut akan menimbulkan kerugian pada pengguna jalan baik dari segi waktu, ekonomi, maupun keselamatan. Penurunan kinerja simpang terjadi salah satunya di simpang 4 APILL antara Jalan Laksda Adisucipto-Jalan Affandi-Jalan Munggur- Jalan Urip Sumoharjo yang terletak pada Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyaknya kendaraan yang melalui jalan tersebut menyebabkan kemacetan pada jam-jam sibuk. Simpang ini layak mendapat perhatian karena pada saat terjadi peningkatan konsentrasi oleh banyaknya kendaraan yang melewati jalan tersebut dan baru dibangunnya salah satu tempat perbelanjaan yang menyebabkan seringnya terjadi antrian dan kemacetan pada lengan-lengan jalan. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, Kamis, dan Sabtu. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis selama 3 hari yaitu pada hari Rabu, Kamis, dan Sabtu didapatkan derajat kejenuhan yang paling tinggi yang terjadi pada hari Sabtu pukul 16.00-17.00 yaitu 1,13 untuk pendekat utara , 0,96 untuk pendekat timur, 0,6 untuk pendekat selatan. Pada pendekat utara dan timur tidak memenuhi syarat yang dikeluarkan oleh Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia yaitu derajat kejenuhan tidak boleh lebih dari 0,85. Oleh karena itu, penulis memberikan tiga alternatif yaitu perubahan waktu hijau, perubahan desain stage simpang, dan perubahan waktu hijau yang disertai perubahan desain stage simpang. Dari ketiga alternatif tersebut yang paling memenuhi syarat adalah alternatif ketiga yaitu perubahan waktu hijau yang disertai perubahan desain stage simpang dengan derajat kejenuhann 0,55 untuk pendekat utara , 0,83 untuk pendekat timur, 0,81 untuk pendekat selatan

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: simpang, demangan, derajat kejenuhan, kapasitas, tundaan
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 08 Jun 2016 07:11
Last Modified: 09 Jun 2016 13:05
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9644

Actions (login required)

View Item View Item