KARAKTERISASI BIODEGRADABLE FILM YANG DIHASILKAN OLEH BAKTERI Acetobacter xylinum PADA SUBSTRAT AIR KELAPA DAN APLIKASINYA UNTUK MENGAWETKAN BUAH LENGKENG (Nephelium longanum LAM)

SUSILAWATI, . (2001) KARAKTERISASI BIODEGRADABLE FILM YANG DIHASILKAN OLEH BAKTERI Acetobacter xylinum PADA SUBSTRAT AIR KELAPA DAN APLIKASINYA UNTUK MENGAWETKAN BUAH LENGKENG (Nephelium longanum LAM). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0BL00443.pdf

Download (315kB)
[img] Text (Bab I)
1BL00443.pdf

Download (108kB)
[img] Text (Bab II)
2BL00443.pdf

Download (264kB)
[img] Text
2BL00443.pdf

Download (264kB)
[img] Text (Bab III)
3BL00443.pdf
Restricted to Registered users only

Download (223kB)
[img] Text (Bab IV)
4BL00443.pdf
Restricted to Registered users only

Download (243kB)
[img] Text (Bab V)
5BL00443.pdf

Download (889kB)

Abstract

Limbah air kelapa tua dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pembuatan nata de coco dengan menumbuhkan bakteri Acetobacter xylinum. Nata mengandung selulosa yang tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biodegradable film. Penclitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik (ketebalan) dan mekanik (tensile strcngh dan persen clongasi) dari film selulosa masa inkubasi 15 sampai 18 hari dan untuk mengetahui kemampuan film dalam melindungi buah lengkeng. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Penelitian tahap pertama adalah membuat nata de coco dengan menumbuhkan bakteri Acetobacter xylinum pada substrat air kelapa dan diinkubasi selama 15, 16, 17 dan 18 hari. Penelitian tahap kedua adalah pembentukan film. Pembentukan. film dilakukan setelah lapisan sclulosa dircndam dalarn larutan NaOH 5% sclama 24 jam, lapisan kemudian dikeringkan dioven pada suhu 60-70ºC kemudian akan diperoleh lembaran film selulosa kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketehalan berbanding lurus dengan bertambahnya masa inkubasi, dengan ketebalan terbesar mencapai 0,467mm dipcroleh pada film masa inkubasi 18 hari. Masa inkubasi yang meningkat menyebabkan tensile strengh. elongasi, dan kadar selulosa film cenderung meningkat. Pada ketebalan tertinggi tensile strengh mencapai 24,93 MPa, namun demikian elongasi tertinggi diperoleh pada masa inkubasi 17 hari dengan elongasi sebesar 49,48%. Laju transmisi uap air juga meningkat dengan bertambahnya masa inkubasi. Ketebalan tertinggi pada masa inkubasi 18 hari memiliki laju tansmisi uap air yang terendah yaitu sebesar 2.809 gram hari. Peningkatan ketebalan juga berbanding lurus dengan kadar selulosa yang terkandung dalam film, yaitu pada masa inkubasi 18 hari kadar selulosa yang mnmpu disintesis olch baktcri Acetobacter xylinum sebesar 31,15%. Penelitian tahap ketiga merupakan aplikasi film sebagai pengemas buah lengkeng. Hasil pcnclitian mcnunjukkan bahwa film yang dihasilkan pada masa inkubasi yang makin lama akan memberikan persen susut berat yang paling rendah. Penurunan persen susut berat terendah diperoleh pada buah lengkeng yang ditutup dengan film masa inkubasi 18 hari yaitu hanya sebesar 1,91 %.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Teknobiologi > Tekno Lingkungan
Divisions: Fakultas Teknobiologi > Biologi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 22 Jun 2016 11:14
Last Modified: 22 Jun 2016 11:14
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9772

Actions (login required)

View Item View Item