ROSA RAMADHAN, RANGGA (2016) PENGARUH PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590 DAN FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR BATU APUNG. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0TS14105.pdf Download (2MB) |
|
Text (Bab I)
1TS14105.pdf Download (135kB) |
|
Text (Bab II)
2TS14105.pdf Download (257kB) |
|
Text (Bab III)
3TS14105.pdf Download (438kB) |
|
Text (Bab IV)
4TS14105.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
|
Text (Bab V)
5TS14105.pdf Restricted to Registered users only Download (769kB) |
|
Text (Bab VI)
6TS14105.pdf Download (1MB) |
Abstract
Beton dapat dikategorikan beton ringan apabila memiliki berat jenis di bawah 1850 kg/m3. Terdapat beberapa agregat ringan yang dapat dipakai untuk menghasilkan beton ringan, salah satunya dengan menggunakan batu apung sebagai pengganti agregat kasar. Beton yang baik adalah jika beton tersebut memiliki kuat tekan tinggi. Kekuatan beton sangat ditentukan oleh kekuatan agregat dan kekuatan matrix pengikatnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan penambahan mineral additive berupa fly ash dan mineral admixture berupa Glenium ACE 8590 yang dapat menambah mutu dan kuat tekan beton. Beton ringan dapat dikatakan beton ringan struktural apabila memiliki nilai kuat tekan melebihi 17,24 MPa. Penggunaan bahan tambah additive dan admixture yang tepat adalah salah satu cara untuk dapat mencapai mutu beton yang diisyaratkan. Penelitian ini akan menguji mengenai pengaruh Glenium ACE 8590 sebesar 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% terhadap mutu beton ringan. Pengujian yang dilakukan adalah berat jenis, kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat lentur beton ringan dengan penambahan fly ash sebesar 20% dari berat semen. Bentuk benda uji yang digunakan untuk kuat tekan dan modulus elastisitas adalah silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, serta benda uji berupa balok digunakan untuk pengujian kuat lentur dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 50 cm. Pengujian beton dilakukan pada saat mencapai umur 7, 14 dan 28 hari. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan rata-rata terbesar terdapat pada umur beton 28 hari, BGRF 0%, BGRF 0,5%, BGRF 1%, BGRF 1,5%, berturut-turut adalah 9,06 MPa, 9,12 MPa, 10,48 MPa dan 11,12 MPa. Kuat tekan beton ringan maksimum terjadi pada penggunaan Glenium sebesar 1,5%. Pada pengujian modulus elastisitas yang telah dilakukan pada umur beton 28 hari, diperoleh nilai modulus elastisitas rata-rata BGRF 0%, BGRF 0,5%, BGRF 1%, BGRF 1,5%, berturut-turut adalah 9397,79 MPa, 15877,62 MPa, 16000,65 MPa dan 16579,29 MPa. Modulus elastisitas beton ringan maksimum terjadi pada penggunaan Glenium sebesar 1,5%. Sedangkan untuk pengujian kuat lentur pada umur beton 28 hari, BGRF 0%, BGRF 0,5%, BGRF 1%, BGRF 1,5%, berturut-turut adalah 2,29 MPa, 2,61 MPa, 3,32 MPa dan 4,08 MPa. Kuat lentur maksimum terjadi pada penggunaan Glenium sebesar 1,5%. Setiap variasi memiliki berat jenis dibawah 1850 kg/m3.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beton ringan, batu apung, fly ash, Glenium ACE 8590, kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas. |
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 30 Jun 2016 09:44 |
Last Modified: | 30 Jun 2016 09:44 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9822 |
Actions (login required)
View Item |