IMPLEMENTASI LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) MATERIAL KAYU DAN BAJA RINGAN PADA RANGKA ATAP HUNIAN SEDERHANA

PRISCILIA EXELCY, BAIIN (2018) IMPLEMENTASI LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) MATERIAL KAYU DAN BAJA RINGAN PADA RANGKA ATAP HUNIAN SEDERHANA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN AWAL)
TS154800.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
TS154801.pdf

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
TS154802.pdf

Download (644kB) | Preview
[img] Text (BAB III)
TS154803.pdf
Restricted to Registered users only

Download (201kB)
[img] Text (BAB IV)
TS154804.pdf
Restricted to Registered users only

Download (827kB)
[img]
Preview
Text (BAB V)
TS154805.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Kepedulian terhadap lingkungan saat ini wajib dipikirkan. Berbanding terbalik dengan kondisi lingkungan, pembangunan semakin eksis untuk menunjang kebutuhan manusia. Oleh sebab itu, konsep konstruksi hijau menjadi solusi. Beberapa bagian dari konstruksi hijau ditinjau dari metode konstruksi, pemilihan material dan perawatan. Metode Life Cycle Assessment (LCA) digunakan untuk mengetahui emisi kalori yang dikonsumsi. Metode LCA memiliki empat ruang lingkup, namun penelitian ini memakai ruang lingkup gate to gate dengan analisis daur hidup terpendek karena meninjau kegiatan terdekat. Fokus penelitian membandingkan material yang lebih ramah lingkungan, antara rangka atap kayu dan baja ringan pada hunian dengan luas minimal 21 m2 . Pengambilan data dilakukan dengan observasi di pabrik dan proyek konstruksi, disertai wawancara. Proses produksi yang diamati ialah analisis kebutuhan energi dan emisi CO2 yang dihasilkan dari bahan bakar transportasi dan mesin; kemudian analisis dampak lingkungan dengan meninjau limbah, tingkat kebisingan lingkungan, dan biaya produksi. Berdasarkan penelitian dan perhitungan rangka atap hunian, kebutuhan kalori total per 1 m2 luas rangka atap milik material baja ringan sebesar 18,032 kkal, lebih rendah daripada kayu dengan kalori sebesar 961,476 kkal. Nilai emisi CO2 yang dihasilkan per 1 m2 luas rangka atap baja ringan sebesar 5,294 gCO2, sedangkan untuk kayu sebesar 280 gCO2. Ditinjau dari tingkat kebisingan proses produksi, material baja ringan juga lebih tidak bising dibandingkan material kayu. Biaya produksi ditinjau dari penjualan material, material kayu lebih murah dibandingkan baja ringan. Sedangkan limbah tidak ditinjau lebih lanjut karena tidak ada pengaruh pada proses produksi selanjutnya. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan secara keseluruhan material baja ringan lebih ramah lingkungan ditinjau dari ruang lingkup gate to gate.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: LCA, Gate to Gate, Kalori Energi, Emisi CO2, Kebisingan, Limbah, Biaya Produksi.
Subjects: Civil Engineering > Construction Management
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 07 Feb 2019 01:26
Last Modified: 07 Feb 2019 01:26
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/16271

Actions (login required)

View Item View Item