KARAKTERISTIK DAN TIPE INFORMASI KETERBUKAAN DIRI/SELF DISCLOSURE WARIA DALAM KELUARGA

SIMANJUNTAK, JHONI KRISTIAN (2023) KARAKTERISTIK DAN TIPE INFORMASI KETERBUKAAN DIRI/SELF DISCLOSURE WARIA DALAM KELUARGA. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (JHONI KRISTIAN SIMANJUNTAK)
170906430 0.pdf

Download (367kB) | Preview
[img]
Preview
Text
170906430 1.pdf

Download (488kB) | Preview
[img]
Preview
Text
170906430 2.pdf

Download (129kB) | Preview
[img] Text
170906430 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (306kB)
[img]
Preview
Text
170906430 4.pdf

Download (287kB) | Preview

Abstract

Fenomena seorang laki-laki lebih suka berperan sebagai perempuan dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai waria (wanita-pria). Keberadaan waria sebenarnya tidak dapat dipungkiri, menurut data pada survei tahun 2008, Yulianus Rettoblaut (Ketua Waria Indonesia) pada Tribunnews.com menyatakan jumlah waria di Indonesia sendiri terdapat 7 juta waria. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik dan tipe informasi keterbukaan diri/self disclosure waria dalam keluarga. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi interpersonal yang berfokus pada konsep keterbukaan diri. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan melakukan wawancara terhadap waria secara langsung. Hasil dari penelitian ini adalah keterbukaan diri yang dilakukan oleh waria dilihat dari karakteristik dan tipe informasinya. Karakteristik yang pertama yaitu keterbukaan diri diatur oleh aturan dimana narasumber pertama tidak memberikan batasan dalam proses keterbukaan diri yang dilakukan sedangkan narasumber kedua memberikan batasan terhadap informasi yang Ia berikan. Kedua, yaitu keterbukaan diri terjadi sedikit demi sedikit dimana dalam proses keterbukaan diri yang dilakukan, kedua narasumber membutuhkan waktu yang cukup lama hingga keduanya lulus dari bangku sekolah. Karakteristik yang ketiga ialah keterbukaan diri adalah timbal balik dimana kedua narasumber mendapatkan respon/feedback yang positif dari keluarga mereka ketika melakukan keterbukaan diri. Keempat keterbukaan diri beresiko dan membutuhkan kepercayaan, dimana kedua narasumber memahami resiko akan ditolak dari keluarganya ketika hendak melakukan keterbukaan diri. Selain itu, hal menarik dalam penelitian ini, kedua narasumber lebih memiliki kepercayaan dengan sang ibu ketika hendak melakukan keterbukaan diri. Karakteristik yang terakhir ialah keterbukaan diri mencerminkan persepsi tentang sifat hubungan dimana kedua narasumber menyadari dan mengingkan dengan keterbukaan diri yang dilakukan dapat memiliki hubungan yang lebih baik dan intim lagi dengan keluarga. Hasil penelitian ini selanjutnya mengenai tipe informasi yang diberikan oleh waria pada keluarganya dimana kedua narasumber melakukan komunikasi interpersonal dengan keluarganya melalui media sosial yaitu aplikasi whats app. Informasi yang diberikan biasanya terkait kegiatan keseharian mereka, teman-teman waria mereka dan juga gagasan atau pola pikir yang mereka miliki. Yang menarik adalah kedua narasumber tidak ingin menceritakan terkait kesedihan atau perasaan yang mereka alami pada keluarganya karena mereka memahami penerimaan mereka sebagai v waria dalam keluarga sudah cukup berat, sehingga kedua narasumber hanya menginginkan keluarga mereka mengetahui bahwa mereka hidup bahagia sebagai waria.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Waria, Karakteristik Keterbukaan diri, Tipe Informasi Keterbukaan Diri Komunikasi Interpersonal
Subjects: Komunikasi > Kajian Media
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor 6 uajy
Date Deposited: 10 May 2023 20:14
Last Modified: 10 May 2023 20:14
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28960

Actions (login required)

View Item View Item