KOMUNIKASI INTERPERSONAL SEBAGAI DUKUNGAN SOSIAL DALAM MENANGANI CULTURE SHOCK MAHASISWA ASING DI YOGYAKARTA

NURSANTI, NATALIA ARDIANA NOVIN (2023) KOMUNIKASI INTERPERSONAL SEBAGAI DUKUNGAN SOSIAL DALAM MENANGANI CULTURE SHOCK MAHASISWA ASING DI YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Preview	Text (NATALIA ARDIANA NOVIN NURSANTI) 190906894 0.pdf Download (587kB) | Preview
Preview	Text 190906894 1.pdf Download (309kB) | Preview
Preview	Text 190906894 2.pdf Download (235kB) | Preview
	Text 190906894 3.pdf Restricted to Registered users only Download (414kB)
Preview	Text 190906894 4.pdf Download (621kB) | Preview

Abstract

Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan para pelajar dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan karena julukanyang diberikan pada Yogyakarta sebagai kota pelajar. Yogyakarta terkenal akan budayanya yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat sehingga ketika pendatang baru ke Yogyakarta akan rawan terkena culture shock. Culture shock merupakan sebuah reaksi seorang individu terhadap lingkungan, sosial, maupun budaya baru sehingga menimbulkan reaksi berupa rasa cemas karena memiliki perbedaan dengan lingkungan lama yang individu tersebut kenal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Focus Group Discussion (FGD) kepada lima narasumber yang merupakan mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi antar budaya dan komunikasi interpersonal untuk menjelaskan komunikasi antara mahasiswa asing dan mahasiswa lokal Yogyakarta. Data yang dihasilkan dibuat secara deskriptif terkait bagaimana komunikasi interpersonal sebagai dukungan sosial mahasiswa asing dalam menangani culture shock di Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa komunikasi interpersonal penting dalam menangani culture shock yang dialami oleh mahasiswa asing. Komunikasi interpersonal yang terjalin antara mahasiswa asing dengan mahasiswa lokal Yogyakarta dengan saling bertukar informasi serta pengalaman terkait budaya di Yogyakarta. Hambatan secara verbal yaitu pelafalan dan minimnya kosakata maupun hambatan nonverbal berupa sikap sopan santun menjadi permasalahan dalam komunikasi interpersonal. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal antara mahasiswa asing dan mahasiswa lokal Yogyakarta terjalin agar mengurangi ambiguitas dan ketidakpastian akibat perbedaan bahasa dan budaya yang dihadapi mahasiswa asing.

Actions (login required)

View Item