Susilo, Vinny Harlin (2024) GAMBARAN KESETARAAN GENDER DALAM VIDEO KLIP (G)I-DLE “TOMBOY”. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (Vinny Harlin Susilo)
170906189_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
170906189_Bab 1.pdf Download (658kB) | Preview |
|
|
Text
170906189_Bab 2.pdf Download (393kB) | Preview |
|
Text
170906189_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (619kB) |
||
|
Text
170906189_Bab 4.pdf Download (438kB) | Preview |
Abstract
Kesetaraan gender masih menjadi isu yang diperjuangkan hingga saat ini terutama oleh kelompok perjuangan di Korea Selatan. Feminisme di negara tersebut disalah artikan sebagai paham yang membenci laki-laki. Perempuan dianggap sudah banyak dimudahkan dalam hidup karena tidak perlu menjalankan wajib militer sehingga menurut laki-laki di Korea Selatan, kesetaraan gender sudah tidak lagi diperlukan. Semenjak feminisme menjadi isu sensitif di Korea Selatan, idola perempuan menjadi harus berhati-hati dalam dalam bertindak agar tidak menjadi sasaran kebencian kelompok anti-feminis. Di tengah berbagai upaya yang dilakukan oleh anti-feminis untuk menghancurkan kemajuan yang diusahakan perempuan, girl group (G)I-DLE melakukan perlawanan dengan merilis lagu dan video klip “Tomboy” yang mengandung pesan-pesan perjuangan perempuan. Penelitian ini menganalisis bagaimana kesetaraan gender digambarkan dalam video klip “Tomboy” menggunakan metode analisis teks Alan McKee. Peneliti menetapkan dua kategori kesetaraan gender yang ingin dieksplorasi dalam video klip Tomboy, yaitu adanya kendali atas tubuh, dan adanya kendali atas hidup. Analisis berfokus pada aspek audiovisual dengan mengaitkan parameter berupa lirik lagu, tata rias dan kostum, warna, setting, serta perilaku karakter pada konteks kesetaraan gender di Korea Selatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya gambaran kesetaraan gender yang terlihat melalui kontrol dan otoritas perempuan terhadap tubuhnya sehingga tidak dapat dibatasi oleh standar kecantikan. Kesetaraan gender juga digambarkan dengan kebebasan dan kesempatan bagi perempuan untuk mengekspresikan dan mengapresiasi tubuh, perempuan memiliki kebebasan untuk menjalani hidup sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan perempuan dapat membuat keputusan yang netral gender. Selain itu, pesan kesetaraan gender terlihat dari (G)I-DLE yang mengaburkan batas antara feminin dan maskulin sehingga kategorisasi gender dapat dibongkar. Melalui video klip “Tomboy”, (G)I-DLE menggambarkan kesetaraan gender sebagai suatu kondisi dimana sistem gender tidak lagi berlaku sehingga setiap individu terutama perempuan dapat menunjukkan keunikan dirinya tanpa didiskriminasi dan dibatasi oleh stereotip pengaktegorian gender.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesetaraan Gender, K-pop, Analisis Teks, Video Klip |
Subjects: | Komunikasi > Kajian Media |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 17:21 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 17:21 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/32071 |
Actions (login required)
View Item |