PRASETYAWAN, EKA (2009) EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DI KOTA DENPASAR. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS11675.pdf Download (131kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS11675.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS11675.pdf Download (105kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TS11675.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) |
||
Text (Bab IV)
4TS11675.pdf Restricted to Registered users only Download (656kB) |
||
Text (Bab V)
5TS11675.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TS11675.pdf Download (447kB) | Preview |
Abstract
Dengan menurunnya daya beli masyarakat ditambah pula dengan kredit lunak sepeda motor yang sangat marak saat ini. Akibatnya jumlah penumpang angkutan umum menurun. Menurunnya jumlah penumpang mengakibatkan banyak armada angkutan umum perkotaan yang tidak beroprasi lagi. Pengumpulan data sekunder meliputi, peta rute angkot dan jumlah armada. Pengumpulan data primer berupa kinerja angkot yang meliputi: jumlah penumpang naik turun, waktu tiba/keberangkatan angkot, dan panjang trayek. Pengumpulan data dilakukan pada jam sibuk pagi dan jam sibuk siang, dan dilaksanakan selama 3 hari, yaitu hari Sabtu,Minggu dan Senin. Untuk evaluasi kinerja didasarkan pada standar World Bank, Peraturan Pemerintah, dan Departemen Perhubungan. Hasil penelitian pada tiga trayek Terminal Kreneng ini menunjukan bahwa: jumlah penumpang diperoleh rata-rata masing-masing sebesar 16 penumpang untuk jalur 1(Kreneng-Sanglah), 17 penumpang untuk jalur 2 (Kreneng-Sanur), dan 14 penumpang untuk jalur 3 (Kreneng-Teuku Umar). Nilai load factor rata-rata sebesar 26,50 %, angka ini masih dibawah standar Pemerintah yaitu sebesar 70 %. Kecepatan rata-rata adalah 12,13 km/jam. Kecepatan rata-rata ini melebihi dari standar pemerintah, yaitu untuk daerah padat sebesar 10-12 km/jam. Headway rata-rata sebesar 11,3. Angka ini sudah sesuai dengan standar pemerintah yaitu 10-20 menit. Untuk jumlah aramada pada masing-masing trayek ini menglami kelebihan armada. Agar seluruh armada dapat beroperasi maka perlu dilakukan pengaturan jadwal operasi. Pengaturan jadwal operasi angkot dilakukan dengan, Untuk jalur 1 (Kreneng-Sanglah) yang memiliki jumlah armada 10 unit, dibutuhkan hanya 3 angkot maka untuk masing-masing angkot dapat beroperasi 2 kali dalam seminggu. Untuk jalur 2 (Kreneng-Sanur) yang memiliki jumlah armada 20 unit, maka untuk masing-masing angkot hanya beroperasi 1 kali dalam seminggu. Sementara untuk jalur 3 (Kreneng-Teuku Umar) yang memiliki jumlah armada 15 unit, maka untuk masing-masing angkot dapat beroperasi 2 kali dalam seminggu dan satu armada dipindah ke jalur 1. Saran :1.Peningkatan pelayanan angkot khususnya kecepatan dengan ketetapan jadwal yang makin ditingkatkan, yaitu dengan penetapan waktu keberangkatan dan waktu perjalanan diharapkan dapat meningkatkan kinerja angkutan umum perkotaan Kota Denpasar, 2.Untuk mengatasi masalah kelebihan armada, solusi atau usulan di atas dapat menjadi acuan koperasi Roda Mas, 3.Perlu adanya studi lebih lanjut untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja angkutan umum perkotaan di Kota Denpasar, terutama mengenai masalah kurangnya minat masyarakat menggunakan angkot sebagai sarana transportasi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | evaluasi, kinerja, angkutan perkotaan |
Subjects: | Sipil > Manajemen Konstruksi Sipil > Manajemen Konstruksi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 22 Jul 2013 08:54 |
Last Modified: | 22 Jul 2013 08:54 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3290 |
Actions (login required)
View Item |