MEDIA LOKAL DALAM MEMBERITAKAN KORUPSI (ANALISIS FRAMING BERITA KORUPSI DANA PERSIBA BANTUL DI KORAN KEDAULATAN RAKYAT DAN TRIBUN JOGJA)

Pramesti, Olivia Lewi MEDIA LOKAL DALAM MEMBERITAKAN KORUPSI (ANALISIS FRAMING BERITA KORUPSI DANA PERSIBA BANTUL DI KORAN KEDAULATAN RAKYAT DAN TRIBUN JOGJA). [Research]

[img] Text (Penelitian Ilmu Komunikasi)
KOM86901.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Pada Kamis 18 Juli 2013 masyarakat di Yogyakarta digegerkan oleh pemberitaan mengenai penetapan Idham Samawi, mantan Bupati Bantul periode 1999-2004 dan 2005-2010 sebagai tersangka korupsi dana Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba)sebesar 12,5 miliar. Penetapan ini menjadi peristiwa yang menggegerkan media lokal di Yogyakarta. Selain memiliki nilai berita penting dan aktual, kasus Idham ini memiliki nilai berita yang melibatkan pejabat publik. Idham selain mantan Bupati, ia juga menjadi ketua umum DPP PDI Perjuangan dan waktu itu ia merupakan calon legislator DPR dari DIY. Kaitannya dengan kasus korupsi ini, tentu saja media memiliki peranan yang sangat penting. Selain tugasnya sebagai pilar keempat, media juga harus menyelamatkan publik dari koruptor. Penyelamatan publik ini wajib dilakukan karena hakekat jurnalisme adalah kesejahteraan bagi publik. Hal ini tertuang dalam Sembilan Elemen Jurnalisme yang dikembangkan oleh Bill Kovach dan Tom Ressenstieal. Surat kabar lokal seperti Kedaulatan Rakyat dan Tribun Jogja adalah dua media lokal yang intens dalam memberitakan. Penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti melihat kecenderungan berita yang ada di dua media tersebut. Meski pemberitaan sama-sama memberitakan soal Idham Samawi, namun dua media ini memiliki kecenderungan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis framing Robert Entman sebagai analisis di level teks serta wawancara dengan pihak redaksional untuk level konteksnya. Analisis framing ini untuk mengetahui apa kepentingan sebuah media dalam memberitakan kasus tertentu. Hasil penelitian di level teks dan konteks menunjukkan bahwa Kedaulatan Rakyat dan Tribun Jogja melakukan framing berbeda atas kasus korupsi dana Persiba. Kedaulatan Rakyat memberikan pandangan positif atas kasus Idham ini dan mengarahkan opini publik bahwa tindakan Idham tidak bersalah. Sementara Tribun Jogja berada dalam posisi netral dimana Tribun tetap memberitakan Idham sebagai tersangka dan Idham masih dicintai partai serta penggemarnya.

Item Type: Research
Uncontrolled Keywords: analisis framing, Idham Samawi, korupsi dana Persiba, media lokal
Subjects: Komunikasi > Kajian Media
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 28 Sep 2016 10:50
Last Modified: 28 Sep 2016 10:50
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10415

Actions (login required)

View Item View Item