Deteksi Cemaran Daging Babi Pada Produk Sosis Sapi Di Kota Yogyakarta Dengan Metode Polymerase Chain Reaction

Priyanka, Vallery Athalia (2017) Deteksi Cemaran Daging Babi Pada Produk Sosis Sapi Di Kota Yogyakarta Dengan Metode Polymerase Chain Reaction. .. pp. 1-17. ISSN .

[img] Text
JURNAL.pdf

Download (292kB)

Abstract

Produk makanan dengan bahan dasar daging beresiko terhadap pencampuran dengan daging lain, dimana pencampuran tersebut sulit untuk dideteksi dengan mata telanjang. Kemajuan teknologi khususnya di bidang molekuler menawarkan kemudahan untuk mendeteksi adanya cemaran daging lain pada produk pangan. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi cemaran daging babi dalam produk sosis sapi dari beberapa pasar di Kota Yogyakarta menggunakan teknik PCR, melakukan verifikasi hasil elektroforesis produk PCR sampel dengan metode sekuensing dan mengetahui primer yang lebih efektif dan sensitif dalam mendeteksi DNA babi pada sampel sosis. Metode PCR yang digunakan menggunakan enzim polimerase Taq Direct Animal dan Hot Start, serta KOD FX Neo. Penelitian ini menggunakan 6 primer, terdiri dari 2 primer universal mamalia yaitu primer P195 dan CB, dan 4 primer spesifik babi yaitu P14, PPA6, PPA8, dan pork. Primer universal mamalia digunakan untuk mendeteksi kandungan DNA mamalia pada sampel, sedangkan primer spesifik babi untuk mendeteksi kandungan DNA babi pada sampel. Sampel yang digunakan berjumlah 9 sosis. Tujuh sampel diambil dari pasar di Yogyakarta dan 2 sampel diambil dari pasar di Thailand. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sampel terdeteksi positif mengandung DNA mamalia dengan primer universal mamalia yaitu P195 dan CB sebesar 100% dan 0%. Primer CB mengamplifikasi DNA mamalia pada semua sampel dengan ukuran tidak spesifik. Presentase cemaran DNA babi dengan primer spesifik babi P14, PPA6, PPA8 dan pork masing-masing sebesar 88,89%, 22,22%, 22,22%, dan 22,22%. Primer PPA6, PPA8, dan pork mengamplifikasi DNA babi dengan ukuran tidak spesifik sedangkan primer P14 mengamplifikasi DNA babi dengan ukuran spesifik pada semua sampel, sehingga primer P14 lebih baik dalam mendeteksi cemaran DNA babi pada sampel. Primer P14 diuji sensitifitasnya dalam mendeteksi DNA babi. Satu sampel positif babi dibuat variasi konsentrasi dari 1, 2, 5, 10, 15, 20, 25, dan 100%. Hasilnya primer P14 dapat mendeteksi cemaran DNA babi pada sampel hingga 1%. Dua sampel yang positif tercemar DNA babi menggunakan primer P14 diambil untuk disekuensing. Hasil sekuensing menunjukkan bahwa pita yang terbentuk dari produk PCR dengan primer P14 adalah spesies Sus scrofa.

Item Type: Article
Subjects: Teknobiologi > Tekno Pangan
Divisions: Fakultas Teknobiologi > Biologi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 18 Oct 2017 13:57
Last Modified: 18 Oct 2017 13:57
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/12587

Actions (login required)

View Item View Item