PENGARUH UKURAN BUTIR MAKSIMUM AGREGAT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG HIGH VOLUME FLY ASH

SIAHAAN, RICHARDO PUTRA (2017) PENGARUH UKURAN BUTIR MAKSIMUM AGREGAT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG HIGH VOLUME FLY ASH. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
TS149840.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Bab I)
TS149841.pdf

Download (398kB)
[img] Text (Bab II)
TS149842.pdf

Download (487kB)
[img] Text (BAb III)
TS149843.pdf

Download (797kB)
[img] Text (Bab IV)
TS149844.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab V)
TS149845.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab VI)
TS149846.pdf

Download (4MB)

Abstract

Salah satu yang menjadi kontributor utama dalam hal pemanasan global adalah proses produksi Semen Portland (SP). Penggunaan semen dalam jumlah yang banyak secara tidak langsung menghasilkan beton dengan kinerja yang baik. Untuk mengatasi permasalahan penggunaan semen dalam jumlah yang banyak, teknologi beton High Volume Fly Ash (HVFA) dapat dijadikan sebagai salah satu solusi. Beton HVFA merupakan beton dengan menggunakan fly ash dalam jumlah yang cukup tinggi yaitu sebesar 50% dari berat semen. Fly ash yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai bahan pengganti semen. Sifat mekanik beton cenderung menurun seiring dengan penggunaan fly ash dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu perlu dicari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan penggunaan ukuran butir maksimum agregat yang lebih kecil. Ukuran butir maksimum agregat yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 mm (BHVFA 20) dan 4,75 mm (BHVFA 4,75). Dengan menggunakan SNI 03- 2834-2000, kuat tekan rencana f’c yang digunakan pada perencanaan mix design adalah sebesar 25 MPa. Fly ash disubtitusikan sebesar 50% terhadap berat semen dan penambahan superplasticizer sebesar 0,4% dari berat semen. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan, modulus elastisitas, kuat lentur murni (modulus of rupture), dan kapasitas lentur balok. Pengujian kapasitas lentur balok menggunakan benda uji berupa balok dengan dimensi penampang berukuran 140 x 240 mm dengan bentang 2000 mm. Pada pengujian balok, pengujian yang diamati antara lain kapasitas lentur, defleksi maksimum, beban retak pertama, beban leleh, dan pola retak yang terjadi pada balok tersebut. Hasil pengujian kuat tekan rerata BHVFA 20 dan BHVFA 4,75 pada umur 28 hari dengan berturut-turut adalah 28,57 MPa dan 31,47 MPa. Pada pengujian modulus elastisitas beton hasil yang didapatkan berturut-turut adalah 25077,84 MPa dan 28031,22 MPa. Hasil pengujian kuat lentur beton berturut-turut adalah 3,31 MPa dan 4,656 MPa. Pada pengujian kapasitar lentur balok beton bertulang didapatkan hasil secara berturut-turut adalah 56,798 kN dan 64,403 kN. Terjadi peningkatan nilai untuk setiap pengujian yang dilakukan pada BHVFA 4,75. Hal ini disebabkan karena ukuran butir maksimum agregat yang kecil membuat beton menjadi lebih padat dan mampu mengisi rongga-rongga kosong yang ada pada beton yang membuat beton menjadi lebih kuat.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: HVFA, fly ash, modulus elastisitas, kuat tekan, modulus of rupture, kapasitas lentur, superplasticizer.
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 20 Oct 2017 10:47
Last Modified: 20 Oct 2017 10:47
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/12616

Actions (login required)

View Item View Item