USULAN PERBAIKAN KUALITAS DI CV. JORDAN PLASTICS DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC

PRADIPTA, FABIAN GALIH KRIST (2017) USULAN PERBAIKAN KUALITAS DI CV. JORDAN PLASTICS DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
TI072400.pdf

Download (661kB)
[img] Text (BAB I)
TI072401.pdf

Download (145kB)
[img] Text (BAB II)
TI072402.pdf

Download (644kB)
[img] Text (BAB III)
TI072403.pdf

Download (157kB)
[img] Text (BAB IV)
TI072404.pdf
Restricted to Registered users only

Download (221kB)
[img] Text (BAB V)
TI072405.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB VI)
TI072406.pdf

Download (325kB)

Abstract

CV. Jordan Plastics adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur botol plastik berbahan high-density polyethylene (HDPE), low-density polyethylene (LDPE), polypropolene (PP), dan polyethylene terephthalate (PET). Setiap bulannya perusahaan ini mampu memproduksi puluhan ton botol plastik, tetapi 2,5% dari keseluruhan produksi adalah produk cacat. Produk cacat yang sangat banyak membuat perusahaan harus mengeluarkan beban biaya atas kegagalan mereka memenuhi keinginan konsumen atau yang biasa disebut cost of poor quality (COPQ). Penelitian ini dilakukan untuk mencari usulan perbaikan yang dapat dilakukan dalam usaha mengurangi produk cacat yang paling banyak muncul dalam proses produksi dengan melihat komponen COPQ terbesar sebagai acuannya. Metode Six Sigma DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) digunakan untuk membantu penelitian ini. Tahap define menggunakan project charter, SIPOC, dan CTQ Tree. Tahap measure menggunakan diagram pareto, control chart, dan measurement system analysis. Tahap analyze menggunakan diagram sebab-akibat dan PFMEA. Tahap improve menggunakan instruksi kerja. Tahap control menggunakan control plan, checksheet, dan instruksi kerja. Hasilnya, COPQ pada bulan terakhir, September 2016, sebesar Rp42.491.118,09 dengan komponen biaya produksi yang hilang menyumbangkan 43,4% untuk COPQ pada bulan tersebut, di mana proses stretch blow molding memberikan kontribusi sebesar 64,4% dibandingkan proses lain untuk biaya produksi yang hilang. Kapabilitas proses produksi stretch blow molding berada pada posisi 3,65 sigma. Jenis cacat semu putih menjadi jenis cacat yang paling banyak muncul dengan persentase hingga 36% dari keseluruhan cacat yang muncul. Cacat semu putih disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu mesin, manusia, dan material, dengan solusi perbaikan yang direkomendasikan adalah pembuatan instruksi kerja penetapan setting mesin (trial) yang baru pada mesin stretch blow molding dengan memperhatikan faktor besaran IV dan suhu material preform.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: semu putih, Six Sigma, stretch
Subjects: Teknik Industri > Produksi
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 10 Jan 2018 10:02
Last Modified: 10 Jan 2018 10:02
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13433

Actions (login required)

View Item View Item