PENGARUH VARIASI KADAR FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIK SELF-COMPACTING FIBRE REINFORCED CONCRETE (SCFRC)

PRAMARSANTYA, QUENTINO ELGAR (2017) PENGARUH VARIASI KADAR FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIK SELF-COMPACTING FIBRE REINFORCED CONCRETE (SCFRC). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
TS146770.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
TS146771.pdf

Download (263kB)
[img] Text (BAB II)
TS146772.pdf

Download (525kB)
[img] Text (BAB III)
TS146773.pdf

Download (323kB)
[img] Text (BAB IV)
TS146774.pdf
Restricted to Registered users only

Download (888kB)
[img] Text (BAB V)
TS146775.pdf
Restricted to Registered users only

Download (535kB)
[img] Text (BAB VI)
TS146776.pdf

Download (5MB)

Abstract

PENGARUH VARIASI KADAR FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIK SELFCOMPACTING FIBRE REINFORCED CONCRETE (SCFRC), Quentino Elgar Pramarsantya, NPM 130214677, Tahun 2017, Bidang Peminatan Struktur, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Self-Compacting Concrete (SCC) merupakan beton yang dibuat mampu mengalir pada kondisi segar, sehingga dapat mengisi rongga dan memadat secara mandiri. Sebagaimana sifat beton pada umumnya, SCC juga memiliki kekuatan yang baik untuk menahan gaya tekan namun bersifat getas (brittle) dan sangat lemah untuk menahan gaya tarik. Untuk memperbaiki karakteristik tersebut, dapat dilakukan dengan cara menambahkan serat dan fly ash pada saat pembuatan (pengadukan). Penambahan serat polypropylene telah terbukti mampu meningkatkan kuat tarik dan lentur beton. Fly ash sebagai filler dan pozzolan pada SCC ini diharapkan dapat menjadikan beton memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dengan memanfaatkan limbah batubara dari PLTU. Penelitian ini akan menguji pengaruh variasi kadar fly ash terhadap karakteristik beton segar dan sifat mekanik Self-Compacting Fibre Reinforced Concrete (SCFRC). Variasi kadar fly ash yang digunakan sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% sebagai substitusi semen. Benda uji yang dipakai berbentuk silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, dan pengujian kuat tarik belah, serta balok beton berukuran 10 cm x 10 cm x 50 cm untuk pengujian kuat lentur murni. Seluruh pengujian sifat mekanik dilakukan pada saat umur beton 28 hari. Selain itu, dilakukan juga pengujian beton segar untuk mengetahui karakteristik beton SCC yang meliputi pengujian filling ability, passing ability, dan viscosity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variasi yang diuji memenuhi ketiga karakteristik beton segar SCC. Hasil pengujian kuat tekan beton SCFRC dengan kadar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% berturut-turut adalah 48,89 MPa, 60,81 MPa, 63,40 MPa, 69,84 MPa dan 62,57 MPa. Hasil pengujian kuat tarik belah beton SCFRC dengan kadar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20 % secara berturut-turut adalah 4,503 MPa, 4,527 MPa, 4,620 MPa, 4,633 MPa dan 4,588 MPa. Hasil pengujian modulus elastisitas beton SCFRC dengan variasi kadar fly ash 0%, 5%, 10%, 15% dan 20 % secara berturut-turut adalah 30634,739 MPa, 30814,256 MPa, 32525,793 MPa, 35255,214 MPa, 32507,992 MPa. Hasil pengujian kuat lentur SCFRC dengan kadar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20 % secara berturut-turut adalah 6,103 MPa, 6,528 MPa, 7,196 MPa, 7,240 MPa dan 6,522 MPa. Variasi kadar fly ash yang paling optimal pada penelitian ini adalah pada penambahan 15% fly ash sebagai substitusi semen. Hal ini terbukti dengan terjadi peningkatan terbesar pada kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur SCFRC.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: self-compacting concrete, beton serat, serat polypropylene, fly ash, superplasticizer, karakteristik beton segar, kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastistias, kuat lentur.
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 23 Jan 2018 10:00
Last Modified: 23 Jan 2018 10:00
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13530

Actions (login required)

View Item View Item