WENING, KIDUNG JAGAD (2018) PUSAT PENELITIAN ARKEOLOGI DAN INTERPRETASI VISUAL DI SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
Text (HALAMAN JUDUL)
TA148270.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
TA148271.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB II)
TA148272.pdf Download (7MB) |
|
Text (BAB III)
TA148273.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) |
|
Text (BAB IV)
TA148274.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
|
Text (BAB V)
TA148275.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
|
Text (BAB VI)
TA148276.pdf Download (8MB) |
Abstract
Jawa sebagai terminologi tidak hanya mengacu pada substansi geografis; namun secara mendalam berkaitan dengan identitas dan kebudayaan. Lahir dan berkembang karena perpaduan berbagai nilai, tinggalan fisik yang mendampingi menjadi petunju terhadap pola pikir dan berkehidupan. Tinggalan fisik yang dapat terlacak hingga 752 M menjadi cara untuk memetakan pengetahuan; salah satunya struktur candi yang mentransformasikan gagasan adiluhung menjadi sebuah bentuk fisik bagi pola aktivitasnya. Sayangnya, state of preservation tinggalan tersebut cukup memprihatinkan - dengan hanya tersisa 41 dari 101 struktur terdata di Kawasan Prambanan; locus yang diduga menjadi episenter kehidupan Jawa di abad ke-VIII hingga abad ke-X. Pergeseran paradigma masyarakat menjadi public archaeology diperlukan untuk memberikan daya dukung yang lebih terhadap situs tinggalan arkeologi selain hanya menyerahkan pada pemerintah. Landasan konseptual perencanaan dan perancangan arsitektur untuk mendirikan Pusat Penelitian Arkeologi dan Interpretasi Visual di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan memberi dukungannya untuk meningkatkan kualitas informasi yang dapat diterima oleh masyarakat. Perancangan struktur pada ruang kesejarahan memerlukan pendekatan permanensi dalam prosesnya; agar dapat meneruskan nilai dari gagasan yang dipelihara agar tidak memutus kontinuitas dan signifikansi Kawasan Prambanan sebagai ruang arkeologi. Kontinuitas secara spasial pada sebuah ruang kawasan dirancang untuk mempertahankan identitas yang dimiliki dan terus berkembang dalam cakupan budaya. Bangun arsitektural – atau tinggalan struktur dari masa lalu, dianggap sebagai sebuah generator dalam pengembangan pembangunan yang berbasis pemaknaan nilai. Sehingga, terbentuk transformasi gagasan pada sebuah pemaknaan keruangan pada basis fungsi berdasarkan dimensi spasialnya. Transformasi gagasan terhadap bentuk fisiknya akan menegaskan konsistensi fisik yang ada sehingga diharapkan mampu menumbuhkan collective memories dan cultural identity pada lansekap kesejarahan. Struktur baru sebagai sub-ordinat dirancang untuk menghormati elemen primer; tinggalan arkeologis, terhadap elemen evolutif pada kawasannya sebagai modal pengembangan untuk masa yang akan datang
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Substansi Identitas dan Kebudayaan, Struktur Arkeologi, Kawasan Prambanan, Permanensi Struktur, Collective Memories, Cultural Identity, Konsistensi Fisik |
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 13 Feb 2018 11:03 |
Last Modified: | 13 Feb 2018 11:03 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13841 |
Actions (login required)
View Item |