PROSES RE-BRANDING INDONESIAN BASKETBALL LEAGUE (IBL) (Studi Deskriptif tentang Konsep Re-Branding Menurut Muzellec pada Indonesian Basketball League (IBL) Periode 2003-2016)

ANGELINA, CAROLINE (2016) PROSES RE-BRANDING INDONESIAN BASKETBALL LEAGUE (IBL) (Studi Deskriptif tentang Konsep Re-Branding Menurut Muzellec pada Indonesian Basketball League (IBL) Periode 2003-2016). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (CAROLINE ANGELINA)
KOM04684.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

INDONESIAN BASKETBALL LEAGUE (IBL) merupakan satu-satunya liga bola basket profesional yang ada di Indonesia. Di tahun 2009, liga ini mengalami krisis yang menyebabkan liga ini terancam batal. Seluruh perwakilan klub meminta kepada PT. DBL Indonesia untuk mengelola liga ini. PT. DBL Indonesia melakukan rebranding sehingga pada tahun 2010, IBL berubah nama menjadi NBL (National Basketball League) Indonesia. Pada tahun 2015, kontrak Perbasi dengan PT. DBL Indonesia sudah berakhir. Dewan Komisaris yang merupakan kumpulan dari para pemilik klub dengan Perbasi menunjuk Starting 5 menjadi promotor pengganti PT. DBL Indonesia. Namun Perbasi kembali mengembalikan nama liga ini menjadi IBL. Nama IBL dianggap sebagai identitas dari liga basket di Indonesia. Perbasi juga mempatenkan nama IBL sebagai liga profesional yang ada di Indonesia sehingga siapapun promotornya, liga ini akan tetap bernama IBL. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis data menggunakan metode wawancara dengan pihak PT. DBL Indonesia, Starting 5 Sport Entertaiment, Mainbasket (Media), parapemain IBL, dan penonton IBL. Selain itu, penelitian ini juga didukung dengan dokumen-dokumen yang berada di media apapun seperti website, artikel mengenai IBL, berita, dan social media. Kemudian pada akhirnya akan dianalisis menggunakan strategi rebranding. Hasil analisis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Proses rebranding yang dilakukan oleh IBL telah dilakukan sebanyak dua kali. Rebranding yang pertama dilakukan untuk mengatasi krisis yang terjadi di IBL, sedangkan rebranding yang kedua dilakukan karena adanya pergantian promotor. Krisis yang dialami oleh IBL dikarenakan terjadi kesalahan strategi bisnis. (2) Repositioning dilakukan terhadap sistem pertandingan dan sponsorship. (3) Renaming dilakukan PT. DBL Indonesia untuk menghilangkan citra buruk dari liga sebelumnya. Sementara renaming kedua karena nama liga sudah dipatenkan dan kembali menjadi IBL. (4) IBL mengalami tiga kali perubahan logo inti yang disebabkan karena pergantian promotor yang masing-masing memiliki strategi dan kreatifitas. Slogan dan media iklan juga mengalami perubahan. (5) Relaunching dilakukan dengan mengadakan press relase yang dihadiri oleh para media sebagai sarana untuk memperkenalkan brand baru liga bola basket profesional Indonesia.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Strategi Rebranding, IBL Indonesia
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 21 Feb 2018 10:45
Last Modified: 21 Feb 2018 10:45
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13958

Actions (login required)

View Item View Item