Primanti, Hosea Reyna (2012) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDIO FILM DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA12920.pdf Download (29MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA12920.pdf Download (834kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA12920.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA12920.pdf Restricted to Registered users only Download (977kB) |
||
Text (Bab IV)
4TA12920.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab V)
5TA12920.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TA12920.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Industri perfilman Indonesia yang sempat mati suri dan pesatnya perkembangan industri tayangan yang didominasi oleh televisi menyebabkan beralih fungsinya studio film yang ada di tanah air menjadi studio produksi program acara televisi bahkan obyek wisata. Keterbatasan fasilias dan teknologi pembuatan film juga memunculkan keterbatasan berkreasi sehingga tidak ditemui film dengan genre fantasi atau science-fiction seperti yang dibuat oleh sineassineas asing. Dibangunnya studio film ini juga demi efektivitas kerja serta efisiensi waktu dan biaya produksi film. Studio film harus sedapat mungkin menampung segala kegiatan mulai dari pra-produksi syuting, sampai tahap penyelesaian akhir (post-production). Studio film ini mengusung konsep arsitektur postmodern. Prinsip-prinsip dalam arsitektur postmodern banyak memiliki kesamaan dengan prinsip-prinsip dalam dunia perfilman. Keduanya menawarkan Pluralisme dan semangat Mulitiverse, yakni keanekaragaman yang tanpa batas. Proses produksi film sifatnya kolaboratif yang merupakan cerminan dari pluralisme. Arsitektur postmodern gemar mencampurkan hal-hal yang bertentangan. Bangunan tidak hanya memperhatikan aspek struktural tetapi juga menonjolkan aspek detail arsitektural yang dijadikan sebagai ornamen, sehingga bangunan menjadi lebih artistik. Selain itu penggabungan corak industrial yang mewakili era modern dengan corak lokal dalam arsitektur postmodern, merupakan simbolisasi dari imajinasi manusia yang tak terbatas. Prinsip tersebut juga muncul dalam perfilman. Alur cerita dalam film adalah fiksi, tetapi seluruhnya dibuat seolaholah nyata. Seluruh adegan yang ada juga sebenarnya tidak berkesinambungan, tapi dibuat berkesinambungan. Dengan banyaknya kemiripan tersebut, maka prinsip arsitektur postmodern kemudian digunakan untuk membantu menstimulasi dan mengembangkan kreativitas insan perfilman dan digunakan sebagai kiblat gaya perencanaan dan perancangan Studio Film di Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 10 Apr 2013 10:26 |
Last Modified: | 10 Apr 2013 10:26 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/157 |
Actions (login required)
View Item |