TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN NASABAH PENYIMPAN DANA PENGGUNA FASILITAS KARTU ATM BANK

WAHYUDI, HUDIT (2001) TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN NASABAH PENYIMPAN DANA PENGGUNA FASILITAS KARTU ATM BANK. S2 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
MIH006050.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
MIH006051.pdf

Download (632kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
MIH006052.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB III)
MIH006053.pdf
Restricted to Registered users only

Download (307kB)
[img] Text (BAB IV)
MIH006054.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img]
Preview
Text (BAB V)
MIH006055.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sejak krisis keuangan melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan menjadi semakin menurun. Keadaan ini ternyata tetap tidak menjadi lebih baik walaupun Pemerintah demikian gencarnya menkampanyekan kepada masyarakat bahwa semua dana yang tersimpan di Bank aman karena sepenuhnya dijamin oleh Pemerintah. Bank sebagai suatu lembaga kepercayaan (fiduciary financial institution) mempunyai misi dan visi mulia sebagai suatu lembaga yang diberi tugas untuk mengemban amanat pembangungan bangsa demi tercapainya peningkatan taraf hidup rakyat sebagaimana digambarkan dalam penjelasan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Pengertian Bank sendiri menurut ketentuan Pasal 1 angka 2 UU No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Salah satu bentuk simpanan yang paling popular bagi nasabah dari berbagai jenis dana yang dihimpun oleh Bank adalah tabungan. Pengertian tabungan menurut ketentuan Pasal 1 angka 9 UU No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Salah satu cara yang dipergunakanoleh Bank dalam meningkatkan jumlah nasabah penyimpannya adalah dengan memberikan fasilitas Kartu ATM (Automathic Teller Machine) yang semakin lama semakin merupakan suatu kebutuhan bagi nasabah penggunanya karena berbagai kemudahan yang ditawarkan melalui fasilitas tersebut. Perkembangan penggunaan fasilitas Kartu ATM ini ternyata juga diikuti dengan berbagai keluhan nasabah yang merasa dirugikan akibat penggunaan fasilitas Kartu ATM bank tersebut seperti berkurangnya nilai saldo tabungan padahal nasabah tidak menarik dananya, jumlah uang yang keluar dari mesin ATM ternyata tidak sesuai dengan bukti pengambilan dan lain sebagainya. Untuk itulah maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tinjauan yuridis perlindungan yang diberikan terhadap nasabah penyimpan dana pengguna fasilitas Kartu ATM bank dan upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh nasabah apabila merasa dirugikan akibat penggunaan fasilitas kartu ATM. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan melakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer dan sekunder. Perolehan kedua data tersebut untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan normatif dan disajikan secara diskripstif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelindungan bagi nasabah penyimpan pengguna fasilitas kartu ATM dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu melalui pemeliharaan tingkat kesehatan suatu Bank, perlindungan melalui perjanjian pembukaan rekening dan/atau perjanjian pemberian fasilitas kartu ATM dan yang terakhir perlindungan terhadap nasabah sabagai konsumen yaitu untuk mendapatkan ganti kerugian apablia terbukti nasabah yang bersangkutan mengalami kerugian akibat penggunaan fasilitas kartu ATM bank. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh nasabah sebagai konsumen bank apablia mengalami kerugian berdasarkan penelitian penulis ternyata ada dua, yaitu melalui jalur litigasi dan non litigasi, namun dalam praktek yang baik nasabah maupun pihak Bank lebih memilih penyelesaian secarah musyawarah untuk mufakat (non-litigasi)

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Magister Ilmu Hukum > Hukum Bisnis
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 06 Mar 2019 01:37
Last Modified: 06 Mar 2019 01:37
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17255

Actions (login required)

View Item View Item