Birowo, Mario Antonius and Nuswantoro, Ranggabumi (2017) TELAAH FUNGSI DAN KONTROL MEDIA KOMUNITAS TERHADAP PEMBANGUNAN DI TENGAH ARUS MEDIA BARU: STUDI PADA MEDIA KOMUNITAS SPEAKER KAMPUNG (LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT) & PENDOWO FM (SIDOARJO, JAWA TIMUR). UAJY.
|
Text
KOM11105100516869.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pembangunan yang berkeadilan mensyaratkan partisipasi dan keterlibatan warga di dalamnya, terutama dalam pengambilan keputusan soal apa dan bagaimana pembangunan itu dilakukan. Warga berhak tahu arah dan tujuan pembangunan, bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat, berapa anggaran yang dibutuhkan, termasuk transparansi penggunaan anggarannya. Penelitian ini melihat kondisi awal yang menarik, yakni soal apa dan bagaimana warga terlibat di dalam pembangunan, terutama di dua media komunitas yakni Speaker Kampung & Pendowo FM. Speaker Kampung dan Pendowo FM merupakan dua diantara sekian banyak media komunitas yang ada di Indonesia. Speaker Kampung beralamat di Jalan Wisata Lemor, Dusun Montong gedeng, Desa Ketangga, Kecamatan Suela. Kabupaten Lombok timur, NTB, sementara Pendowo FM di Jl Gajah Mada 336 RT 10/RW 04, Dusun Semawut, Desa Balongbendo, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Keduanya memiliki persamaan yakni mengkombinasikan aktivitas online-offline serta onairoffair. Artinya pengawasan pembangunan yang dilakukan oleh media komunitas dilakukan lewat aktivitas yang secara langsung difasilitasi oleh media komunikasi, dalam hal ini radio untuk Pendowo FM dan website/media sosial untuk Speaker Kampung. Penelitian yang dilakukan di dua media komunitas yakni Speaker Kampung (Lombok Timur) dan Pendowo FM (Sidoarjo) bertujuan mengetahui fungsi dan peran media komunitas dalam memberikan kontrol pembangunan daerah. Penelitian yang berlangsung selama 1-2 minggu di akhir bulan Januari 2017 telah menghasilkan temuan penting: 1) media komunitas menjadi representasi warga di dalam menyalurkan kepentingannya terkait jalannya pembangunan di daerah (dalam hal ini di tingkat desa/kecamatan setempat), 2) media komunitas mengembangkan medium penyampaian pesannya, tidak hanya melalui media primer yakni radio tetapi mulai merambah media-media berbasis internet termasuk salah satunya Sistem Informasi Desa (SID), 3) media komunitas menjadi ruang bagi warga untuk menjalin relasi dengan pemerintah daerah, dalam semangat egalitarianisme mereka beraktivitas bersama untuk kemajuan daerahnya, 4) media komunitas aktif membangun jaringan dengan elemen masyarakat sipil lainnya untuk mengontrol jalannya pembangunan, termasuk pers, kampus, dan organisasi non-pemerintah lainnya.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Komunikasi > Kajian Media |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor 2 uajy |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 12:43 |
Last Modified: | 28 Mar 2023 14:53 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17586 |
Actions (login required)
View Item |