STRATEGI KOMUNIKASI EVENT KE-13 JOGJA-NETPAC ASIAN FILM FESTIVAL “DISRUPTION”

BUJANA, EDMUNDUS DEWA (2019) STRATEGI KOMUNIKASI EVENT KE-13 JOGJA-NETPAC ASIAN FILM FESTIVAL “DISRUPTION”. S1 thesis, UAJY.

Text (EDMUNDUS DEWA BUJANA) KOM05399.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini memiliki fokus pada strategi komunikasi event JAFF ke-13 “Disruption”. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan strategi komunikasi event ke-13 JAFF “Disruption”. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus dengan narasumber yaitu manajemen JAFF. Hasil penelitian ini adalah pertama melihat tahapan penyusunan strategi komunikasi oleh Cerzosa & Helen R (2009) yaitu melihat audiens para sineas dan praktisi film, membaca perilaku melalui media sosial Instagram JAFF, merancang pesan yaitu kampanye menonton film, melalui media yaitu website dan Instagram JAFF dimana pesan dijadikan konten, melihat umpan balik melalui feedback comment audiens pada Instagram JAFF. Kedua, elemen strategi komunikasi JAFF ke-13 mengikuti teori Paul (2011:30) adalah riset melihat kebutuhan audiens, tema komunikasi berupa visi JAFF, serta kerjasama dengan badan pemerintah. Ketiga, hasil dari strategi komunikasi JAFF ke-13 mengacu definisi Cangara (2013:61) yaitu JAFF sebagai event festival film (komunikator), mengkampanyekan menonton film terutama film Asia sebagai budaya serta mengajak para sineas dan praktisi film khususnya di Asia untuk menjadikan JAFF sebagai titik kumpul (pesan). Melalui media program pemutaran dan non-pemutaran pada event JAFF ke-13 “Disruption” (media), kepada audiens luas terutama audiens yang memiliki interest terhadap film (penerima). Dengan tujuan agar audiens dapat mewariskan budaya menonton film lebih luas (efek). Keempat, event JAFF ke-13 merupakan culture event sesuai dengan karakteristik event oleh Noor dimana JAFF ke-13 ingin mewariskan budaya menonton film khususnya masyarakat lingkup Asia.

Actions (login required)

View Item