POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN SISWA DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN SISWA AUTIS (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Interpersonal Antara Guru dan Siswa dalam Membangun Kemandirian Siswa Autis di SLB Marganingsih)

PRADANA, EMANUELLA ZAGITA ANANDA BAGES (2019) POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN SISWA DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN SISWA AUTIS (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Interpersonal Antara Guru dan Siswa dalam Membangun Kemandirian Siswa Autis di SLB Marganingsih). S1 thesis, UAJY.

Text (EMANUELLA ZAGITA ANANDA BAGES PRADANA) KOM05780.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Konsep diri merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mengarahkan dan menentukan perilaku seseorang dalam suatu proses komunikasi interpersonal. Maka dari itu, konsep diri sangat penting bagi setiap individu. Akan tetapi, berbagai keterbatasan yang dimiliki anak autis membuat pembentukan konsep diri dalam diri anak autis tidak dapat terbentuk secara mandiri sehingga dibutuhkan peran orang lain dalam proses pembentukannya. Adapun konteks konsep diri pada anak autis di penelitian ini merujuk pada proses pencapaian kemandirian anak autis. Kemudian, cara-cara khusus digunakan selama proses komunikasi dengan anak autis sehingga membentuk sebuah pola berulang yang akhirnya dapat membantu proses pembentukan konsep diri berupa kemandirian pada anak autis. Subjek dalam penelitian ini adalah dua pasang guru dan siswa autis di SLB Marganingsih. Sedangkan, objek pada penelitian ini adalah pola komunikasi interpersonal antara guru dan siswa dalam membangun kemandirian siswa autis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal yang terjadi antara guru dan siswa dalam membangun kemandirian siswa autis di SLB Marganingsih. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: enam pola komunikasi interpersonal (linear, transaksional, pola Schramm 1 2 3, Newcomb, Tubbs, dan interaksional), teori konsep diri, dan teori tentang autis. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data utamanya adalah observasi dan didukung dengan wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pola komunikasi interpersonal baru yang tercipta antara masing-masing pasangan subjek penelitian. Adanya tahapan pengiriman stimulus oleh komunikator di awal proses komunikasi untuk memastikan kesiapan komunikan dalam menerima pesan, posisi komunikator dan komunikan yang bersifat statis, serta adanya stimulus-stimulus khusus yang digunakan komunikator membuat pola-pola yang ditemukan berbeda dengan enam teori pola komunikasi interpersonal yang menjadi acuan.

Actions (login required)

View Item